Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Hari ini SBY banyak berkicau seputar politik.
Setelah berkicau tentang efek negatif pencitraan yang berlebihan, SBY
berkicau tentang potensi pemimpin menjadi diktator. Untuk siapa nasihat
SBY ini dialamatkan?
"Sesungguhnya hidup ini universitas yang
abadi. Mari kita saling belajar, saling berbagi dan saling menasihati,"
nasihat SBY melalui akun twitter resminya @SBYudhoyono, Jumat
(28/11/2014).
Tweet tersebut mengawali nasihat panjang SBY untuk
pemimpin agar dekat dengan rakyat. Sayang SBY tak menyebutkan kepada
nasihat itu dialamatkan. Bagian terpentingnya bahwa pemimpin bisa
menjadi diktator kalau selalu dianggap benar.
"Petik pelajaran di
dunia. Pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan dan
tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran," kata SBY.
Berikut tweet SBY selengkapnya:
Sesungguhnya hidup ini universitas yang abadi. Mari kita saling belajar, saling berbagi dan saling menasihati.
Dalam dunia politik, kekuasaan menjadi yang utama. Raihlah kekuasaan itu dengan cara yang benar dan gunakan pula secara benar.
Kekuasaan juga menggoda. Karenanya, gunakanlah secara tepat & bijak.
Jangan sewenang-wenang dan jangan melampaui kewenangannya.
Nenek moyang kita mengingatkan, hendaknya kekuasaan tidak digunakan bak: "Besar hendak melanda, panjang hendak melindih".
Tidakkah Allah SWT memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki, dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang dikehendaki.
Kebenaran mutlak adalah milik Tuhan. Karenanya, janganlah selalu membenarkan yang kuat, tetapi perkuatlah kebenaran.
Petik
pelajaran di dunia. Pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan
dan tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran.
Setiap
pemimpin pastilah ingin berbuat yang terbaik. Tidak ingin jadi diktator
atau tiran dan kemudian harus jatuh, spt yg kerap terjadi.
Karenanya, dengan tetap menghormati pemimpin, rakyat bisa menyampaikan kritik dan sarannya. Pemimpin mesti sabar mendengarkan.
Kritik
itu laksana obat. Jika dosis dan cara meminumnya tepat, badan menjadi
sehat. Mengkritik pemimpin haruslah beretika dan patut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar