Pewarta: Kelik Dewanto
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengkaji untuk memindahkan operasi
anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Limited atau
Petral dari Singapura ke Indonesia.
Menteri BUMN Rini Soemarno dalam jumpa pers pengumuman Direksi
Pertamina yang baru di Jakarta, Jumat, mengatakan, pihaknya masih
mengkaji secara menyeluruh keberadaan Petral.
"Terbaik adalah semua proses dilakukan di Indonesia. Namun,
tentunya, memindahkan Petral ini tidak bisa langsung," katanya.
Hadir dalam jumpa pers Menteri ESDM Sudirman Said dan Dirut Pertamina yang baru, Dwi Soetjipto.
Menurut Rini, pemerintah menginginkan semua sistem pengadaan
dari hulu hingga ke hilir Pertamina termasuk Petral berjalan transparan.
"Memang ini tugas berat bagi direksi baru, namun kami yakin ke depan Pertamina bisa menglobal dan efisien," ujarnya.
Menurut dia, soal Petral dan sistem pengadaan secara keseluruhan
menjadi pekerjaan rumah pertama bagi direksi baru Pertamina dalam tiga
bulan.
Direksi baru Pertamina, lanjutnya, juga akan bekerja sama erat
dengan Komite Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri.
Sudirman menambahkan, Presiden Joko Widodo sudah berkomitmen serius membenahi tata kelola migas termasuk Petral.
"Komite kaji menyeluruh mulai peran, kinerja, proses bisnis
hingga kepemimpinan di Petral. Karena kadang kala sistem sudah baik,
tapi pemimpinnya tidak, maka bisa tidak baik," katanya.
Menurut dia, dalam waktu dekat, Komite Reformasi akan bertemu
Direksi Pertamina baru dan juga berkunjung ke Petral di Singapura.
Sesudah itu, lanjutnya, Komite akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang keberadaan Petral ke depan.
"Mau diapakan Petral ke depan. Tapi, kita tidak gegabah.
Keputusan akan berdasarkan fakta dan bukan memutus secara serampangan,"
ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar