Pewarta: Ricky Prayoga
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menegaskan penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sekarang ini bebas dari praktik suap.
"Saya pastikan tidak ada yang nyogok, tidak ada koneksi, yang jauh pun pasti saya tanda tangani," kata Yuddy di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Rabu.
Keyakinan tersebut diklaim Yuddy karena berdasarkan pada proses seleksi yang ketat dan pemantauan langsung melalui penandatanganan Surat Keputusan (SK) yang dilakukan oleh dirinya.
"Semuanya sampai ke meja menteri nomornya, kualifikasinya seperti apa saya lihat dan tanda tangani sendiri. Jadi, mau main suap bagaimana," ujarnya.
Lebih lanjut, Yuddy mengatakan jika ada yang menemukan aksi suap atau titipan dalam proses seleksi CPNS, maka masyarakat diharapkan melaporkannya dengan menunjukkan bukti, sehingga bisa diproses ke pengadilan.
"Tidak ada kesempatan buat nyogok, kalau ada yang protes seperti apa sampaikan bukti legalnya. Nanti diproses ke pengadilan," ucapnya.
Yuddy juga menambahkan, proses penerimaan CPNS bisa diikuti seluruh kalangan tanpa pembedaan sedikit pun.
"Jangan takut, terus belajar dan berdoa. Mau anak petani, bupati, lurah, silakan coba," ujarnya.
Terkait dengan pembatalan hasil seleksi CPNS di Konawe Selatan oleh Kemenpan-RB, Yuddy mengatakan hal itu karena ditemukan indikasi kecurangan dalam hasil Tes Kompetensi Bidang (TKB).
Yuddy juga mengatakan jika ada yang keberatan dengan keputusan tersebut, maka dia mempersilakan pihak yang merasa dirugikan untuk melapor dengan bukti yang dimiliki.
"Silakan saja lapor, tinggal kuat-kuatan fakta saja nanti," katanya.
"Saya pastikan tidak ada yang nyogok, tidak ada koneksi, yang jauh pun pasti saya tanda tangani," kata Yuddy di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Rabu.
Keyakinan tersebut diklaim Yuddy karena berdasarkan pada proses seleksi yang ketat dan pemantauan langsung melalui penandatanganan Surat Keputusan (SK) yang dilakukan oleh dirinya.
"Semuanya sampai ke meja menteri nomornya, kualifikasinya seperti apa saya lihat dan tanda tangani sendiri. Jadi, mau main suap bagaimana," ujarnya.
Lebih lanjut, Yuddy mengatakan jika ada yang menemukan aksi suap atau titipan dalam proses seleksi CPNS, maka masyarakat diharapkan melaporkannya dengan menunjukkan bukti, sehingga bisa diproses ke pengadilan.
"Tidak ada kesempatan buat nyogok, kalau ada yang protes seperti apa sampaikan bukti legalnya. Nanti diproses ke pengadilan," ucapnya.
Yuddy juga menambahkan, proses penerimaan CPNS bisa diikuti seluruh kalangan tanpa pembedaan sedikit pun.
"Jangan takut, terus belajar dan berdoa. Mau anak petani, bupati, lurah, silakan coba," ujarnya.
Terkait dengan pembatalan hasil seleksi CPNS di Konawe Selatan oleh Kemenpan-RB, Yuddy mengatakan hal itu karena ditemukan indikasi kecurangan dalam hasil Tes Kompetensi Bidang (TKB).
Yuddy juga mengatakan jika ada yang keberatan dengan keputusan tersebut, maka dia mempersilakan pihak yang merasa dirugikan untuk melapor dengan bukti yang dimiliki.
"Silakan saja lapor, tinggal kuat-kuatan fakta saja nanti," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar