New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa
pagi WIB), karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan kembali ke
permukaan setelah data AS menunjukkan pengeboran minyak meningkat di
beberapa daerah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Juni turun 14 sen menjadi berakhir pada 59,25
dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 48
sen menjadi 64,91 dolar AS per barel di perdagangan London.
Commerzbank mengatakan melonjaknya harga minyak telah "terasa
melambat" tren perusahaan-perusahaan minyak memotong kembali pada rig
mereka karena kelebihan pasokan.
Hitungan rig minyak AS turun hanya 11 rig pada pekan lalu,
penurunan terkecil sejak awal April, dan terjadi ketika beberapa
cekungan minyak penting mengalami kenaikan pertama dalam jumlah rig
mingguan sepanjang tahun ini, kata bank dalam sebuah catatan.
"Oleh karena itu patut dipertanyakan apakah saat ini tingkat harga minyak bisa dipertahankan," kata Commerzbank.
"Setelah semua, dengan taruhan bahwa produksi minyak AS akan jatuh,
banyak spekulan memainkan peranan utama dalam mendorong harga minyak
naik 50 persen dalam empat bulan lalu."
Tim Evans, analis di Citi Futures, mengatakan pasokan minyak mentah
yang tinggi diimbangi berita tambahan stimulus moneter Tiongkok dan
keputusan oleh raja Saudi untuk melewatkan pertemuan puncak dengan
Presiden Barack Obama pekan ini.
Raja Salman dari Saudi menolak undangan untuk menghadiri pertemuan
puncak yang diselenggarakan Presiden Barack Obama, di tengah kecemasan
terkait negosiasi nuklir AS-Iran.
Obama telah mengundang enam raja, emir dan sultan Teluk ke tempat
peristirahatan kepresidenan di Camp David, dalam upaya untuk
meningkatkan kepercayaan yang sedang goyah saat Washington melakukan
negosiasi dengan Teheran.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, mengatakan Salman akan
absen dari pertemuan itu "karena waktu pertemuan tersebut, jadwal
gencatan senjata kemanusiaan di Yaman dan pembukaan Pusat Bantuan
Kemanusian Raja Salman".
"Namun demikian, dalam hal gambaran fundamental yang lebih besar,
kami terus melihat pasokan melampaui permintaan, dengan hasil
peningkatan persediaan mempertahankan tekanan mendasar turun pada
harga," kata Evans.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar