Oleh :
Syahrul Ansyari, Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVA.co.id - Setelah polemik terkait sabda raja
bergulir di masyarakat, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus
Raja Keraton Yogyakarta menegaskan, lima poin sabda raja yang ditulis
media tidak ada satu pun yang benar alias salah semua.
"Sabda
raja tanggal 30 April 2015 yang isinya 5 poin dan ditulis oleh media itu
salah semua," kata Sultan, di Gunung Kidul, DIY, Kamis 7 Mei 2015.
Ngarso Dalem,
panggilan akrab dari Sultan Hamengkubuwono X juga menyayangkan
pernyataan dari adik-adiknya terkait sabda raja. Padahal, mereka tidak
datang saat sabda raja diucapkan. "Mereka diundang dua kali tidak hadir,
bagaimana mereka tahu," ucapnya.
Lebih jauh, Sultan juga
menyayangkan banyaknya spekulasi terkait sabda raja oleh adik-adiknya,
sehingga menyebabkan polemik semakin meluas.
"Adik-adik itu
jangan hanya menggunakan ini (menunjuk kepala), harus menggunakan ini
(memegang dada), kalau baca menggunakan ini (menunjuk kepala) mesti kleru (salah), maka seharusnya menggunakan ini (kembali menunjuk dada)," ucapnya.
Sultan menjelaskan, falsafah Jawa dalam membaca situasi tidak pernah menggukan pikiran tetapi menggunakan perasaan.
"Orang Jawa itu tidak pernah berbicara 'mbok kita berpikir' tetapi 'mbok kita menggalih (menggunakan hati)'," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar