VIVA.co.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak khawatir mengenai kabar ada dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Rp6,5 miliar yang dibawa empat penumpang dari PT Pos Indonesia di dalam pesawat Trigana Air yang hilang kontak Minggu siang kemarin.
Menurutnya, dari informasi yang didapatnya, dana tersebut sudah diasuransikan.
"Jadi begini, anggaran itu dari Kemensos sudah dikirim 1
April, saya dapat konfirmasi dana itu sudah diasuransikan, jadi itu
adalah tanggungan Pos, masyarakat jangan ada yang ngeluh," ujarnya kepada wartawan di Hotel Media, Jakarta Pusat, Senin, 17 Agustus 2015.
Mensos menambahkan, mengenai mekanisme distribusi dana PSKS
tersebut diserahkan sepenuhnya kepada PT Pos Indonesia. Menurutnya,
mekanisme distribusi dana PSKS tergantung dari kondisi daerah tempat
menerima bantuan.
"Ada berbasis tunai, ada yang transfer antar pos, kebetulan
di Pegunungan Bintang dibawa cash, itu nanti akan diberikan sesuai
daftar KKS ya, kesulitan di daerah tertentu ya Pos perlu jangka waktu,
tak bisa serentak ya," katanya.
Terkait dengan insiden jatuhnya pesawat Trigana Air ATR 42
dengan nomor penerbangan IL-267 rute Sentani-Oksibel, Khofifah turut
prihatin atas musibah tersebut.
"Saya ingin ucapkan bela sungkawa kepada seluruh korban
yang kena musibah, termasuk staf PT Pos yang dia pada posisi
melaksanakan tugas," kata Khofifah.
Sebelumnya, empat petugas Kantor Pos Jayapura dikabarkan
menjadi korban pesawat Trigana yang jatuh itu. Yakni Yustinus Hurulean,
MN Aragay, Agustinus Luarmase dan Teguh membawa dana PSKS sebesar Rp6,5
miliar.
Dana PSKS sebesar Rp 6,5 miliar itu merupakan bantuan
sosial dari Kemensos untuk 6.000 warga Kabupaten Pegunungan Bintang yang
disimpan di dalam empat tas yang dibawa.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air berjenis ATR-42/300
dengan nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak
pada pukul 14.55 WIT pada Minggu 16 Agustus 2015.
Pesawat itu membawa sebanyak 49 penumpang, terdiri dari 44 dewasa, tiga
anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, kopilot
Aryadin, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar