BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 05 Desember 2011

Jadi Kota Terkorup Kedua, Pemkot Depok Disindir Via Spanduk

Hendrik - detikNews

Depok - Aktivis antikorupsi Kota Depok memasang spanduk di berbagai titik berisi kritikan dan sindiran terhadap Pemkot Depok yang terpilih sebagai pemerintahan terkorup nomor 2 di Indonesia. Berbagai spanduk sindiran dipasang di berbagai sudut kota Depok.

Pantauan detikcom, Senin (5/12/2011), spanduk-spanduk tersebut terpampang di pertigaan Jalan Siliwangi, Jembatan penyeberangan Terminal Jalan Margonda Raya, depan supermarket Depok Tows Square Pondok Cina, dan di depan Ramayana Kemiri, Jalan Margonda Raya. Isi spanduk tersebut seperti "Selamat sukses atas prestasi membanggakan praktik suap dan grativikasi menggurita", dan "Piala Adipura tak kunjung tiba, malah dapat gelar korupsi."

Menurut Ketua Gerakan Lokomotif Pembangunan (Gelombang) Cipto Putranto, komitmen Walikota Depok Nurmahmudi Ismail untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi telah gagal. "Nurmahmudi Sudah dua priode menjadi walikota di sini. Dia selalu mendengung-dengungkan mengenai pemberantasan korupsi dan birokrasi bersih, namun apa yang kita dapat sekarang ini," tuturnya prihatin.

LSM Gelombang menurut Cipto, banyak menerima pengaduan anggota masyarakat yang dipersulit bila mengurus surat izin usaha. "Seperti untuk penguruasan izin tempat usaha, sudah 1—2 tahun belum juga dapat izin karena tidak memberikan fee kepada petugas untuk mempercepat proses," ujarnya.

Dia mendesak DPRD Kota Depok dapat menjadi pengawas bagi aparat birokrasi yang doyan korupsi dan jangan malah membiarkan penyimpangan dan praktik korupsi di Pemerintahan Kota Depok, apalagi menjadi bagian dari praktik korupsi.

Dari hasil survei Indek Integrasi Daerah (IID) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) November 2011, menempatkan Kota Depok sebagai daerah terkorup nomor dua di Indonesia, setelah Pemkot Lampung yang menduduki posisi pertama.

(anw/anw)

Tidak ada komentar: