BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 05 Desember 2011

Pimpinan KPK Lama Titip 'PR' ke Pimpinan KPK Baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar mengatakan, dalam menangani sejumlah kasus besar, pihaknya bukannya  tidak serius sehingga terkesan penanganan kasus itu berjalan lambat. Belum adanya alat bukti yang cukup menjadi hambatan KPK untuk membongkar kasus itu hingga tuntas.
"Ya alat buktinya belum ditemukan, jadi kita tidak bisa sembarangan untuk meningkatkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan dengan menetapkan seorang tersangka," kata Haryono saat dihubungi Republika, Senin (5/12).
Haryono membantah, jika lambannya penanganan sejumlah kasus besar lantaran terhambat oleh kepentingan-kepentingan politik. Menurutnya, dalam menangani setiap kasus, KPK selalu bersikap profesional dengan merujuk kepada alat bukti yang saling mendukung.
Namun demikian, Haryono mengatakan setiap kasus yang sudah ditangani oleh KPK baik pada tingkat penyelidikan maupun penyidikan, tidak akan dihentikan. Pihaknya akan terus mengusut hingga tuntas kasus yang sudah ditangani tersebut.
Oleh karena itu, Haryono berharap pimpinan baru periode 2011-2015, mampu melanjutkan "pekerjaan rumah" yang ditinggalkan oleh kepemimpinan KPK periode saat ini. Ia berharap di tangan para pimpinan baru, sejumlah kasus yang penanganannya belum selesai, bisa diselesaikan dengan baik.
"Ya kita berharap pimpinan yang baru bekerja lebih baik dari kita sehingga membuat sisa-sia kasus yang belum selesai ditangani bisa diselesaikan," kata Haryono.Seperti diketahui, pimpinan KPK periode saat ini menyisakan sejumlah kasus besar yang belum ditangani. Di antaranya adalah kasus Bank Century yang masih dalam tahap penyelidikan, kasus BLBI, dan kasus suap wisma atlet SEA Games.      

Tidak ada komentar: