BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 19 Januari 2015

BNN: Negara Lain Harus Hormati Kedaulatan Indonesia!

Andri Haryanto - detikNews

 Jakarta - Menlu Retno LP Marsudi memastikan pemerintah Brasil sudah menarik duta besarnya di Indonesia, Paulo Alberto da Siveira Soares, pasca hukuman mati terhadap warga negaranya atas tuduhan kejahatan narkoba.

Kabar penarikan dubes Paulo sudah beredar sejak pagi di media asing, terutama setelah proses eksekusi mati terhadap WN Brasil Marco Archer Cardoso Moreira, 53 tahun.

Marco ditangkap pada 2003 lalu setelah polisi di bandara Cengkareng menenemukan 13,4 kg kokain yang disembunyikan di dalam peralatan olahraga. Dia lalu dieksekusi mati setelah proses hukumnya final, Minggu (18/1/2015) dini hari kemarin.

Terkait hal tersebut, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar meminta negara lain untuk menghormati kedaulatan Indonesia.

"Saatnya negara menunjukkan independensi, keteguhan dan komitmennya pada konstitusi," tulis Anang dalam akun twitternya, Senin (19/1/2015) dini hari.

"Tidak tunduk pada tekanan dan penyesatan opini. Negara lain harus hormati kedaulatan hukum NKRI," imbuhnya.

Jenderal polisi bintang tiga ini berpendapat, pelaksanaan hukuman mati di Indonesia dilakukan atas dasar penghormatan terhadap hak asasi manusia rakyat Indonesia. BNN mencatat, sebanyak 50an orang meregang nyawa akibat penyalahgunaan narkotika.

"Hukuman mati penjahat narkoba dilkukan atas dasar Penghormatan terhadap HAM rakyat Indonesia," ujar Anang.

Tidak ada komentar: