INILAH.COM, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
(FPKB) Marwan Jafar mengatakan, Indonesia harus kembali menguatkan
kebudayaan untuk meningkatkan kualitas masyarakatnya.
"Gerakan
kebudayaan menyangkut berbagai aspek. Dalam konteks negara ini, dimana
muaranya untuk mewujudkan Indonesia yang berperadaban, tentu perlu
terobosan dalam gerakan kebudayaannya," ujar Marwan dalam keterangan
persnya kepada INILAH.COM, Minggu (8/4/2012).
Marwan menjelaskan,
kebudayaan dalam bidang politik adalah, budaya berdemokrasi yang
dibangun melalui partai politik, karena dengan adanya partai politik
dimaksudkan sebagai katalisator demokratisasi. "Cara-cara deparpolisasi
harus dihindari dan dihentikan, agar tidak sampai muncul pejahat
demokrasi,” tegas Marwan.
Dalam bidang hukum, lanjut Marwan,
masyarakat harus terus didengungkan gerakan kebudayaan melawan korupsi.
Sebab korupsi tidak hanya memiskinkan negara dan menyengsarakan rakyat,
tapi lebih dari itu merupakan pembusukan peradaban. Dibidang ekonomi,
gerakan kebudayaannya dengan kembali meneguhkan peran profetis negara
dalam aspek ekonomi dan pembangunan.
"Di sini harus ada peran
negara untuk melindungi, menjaga dan bahkan melakukan intervensi
terhadap praktik-praktik ekonomi yang dinilai tidak memihak rakyat.
Inilah yang disebut konsep custodian role. Adapun bentuknya bisa
bermacam-macam. Saya berpendapat, gagasan ekonomi kerakyatan tetap
relevan sebagai sebuah gerakan budaya untuk menuju kemandirian bangsa,
dengan catatan kita tidak melupakan diri sebagai bagian dari komunitas
internasional," ungkapnya.
Dalam bidang pendidikan, menurut
Marwan, gerakan budayanya dengan mengembalikan visi dasar pendidikan
bahwa persoalan pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tapi
nilai-nilai kemanusiaan yang mampu membentuk karakter setiap peserta
didik.
Sementara dalam bidang agama, gerakan budayanya dengan
memberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan deradikalisasi paham
keagamaan. Pada titik ini, peneguhan ideologi Aswaja (Ahlussunnah Wal
Jamaah) di Indonesia menjadi pilihan tepat di tengah maraknya ideologi
transnasional.
"Maraknya aksi kekerasan belakangan ini yang
dilakukan kelompok Islam radikal dalam menyelesaikan persoalan
sesungguhnya bertentangan dengan budaya khas masyarakat kita dan ini
harus segera diakhiri. Sejak dulu, masyakarat kita selalu mengutamakan
jalur musyawarah, mengedepankan toleransi dan saling menghargai dalam
menyelesaikan segala persoalan," tandas Marwan.
Untuk itu, Marwan
mengingatkan bahwa proses transformasi nilai-nilai budaya dan peradaban
terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Artinya, jika gerakan-gerakan budaya dalam berbagai bidang
tersebut dilakukan secara bersamaan dan bersinergi dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka diharapkan mampu membawa peradaban
Indonesia menjadi lebih maju.
"Saya meyakini hal tersebut, sebab
semuanya bermuara untuk memperkuat mental, moral, karakter, dan
spiritual generasi penerus bangsa ini. Dan cita-cita kita semua yang
mendambakan kondisi Indonesia yang berperadaban semakin cepat tercapai
bila ditopang juga oleh keteladanan yang nyata dari seluruh pihak,"
pungkasnya.[dit]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar