VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta
jajaran pemerintah dan masyarakat untuk menggunakan energi dengan
bijaksana. Ciptaan Tuhan ini harus digunakan dengan cerdas, hemat, dan
efisien.
Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
saat melayat Wakil Menteri Energi Widjajono Partowidagdo di rumah duka,
Jalan Ciragil, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 22 April 2012.
Presiden
mengatakan, bila menggunakan energi secara pintar, energi dapat
bermanfaat bagi bangsa. Sebaliknya, bila menggunakan energi secara
boros, ini hanya akan membuat masalah di kemudian hari. "Ini
pemikiran-pemikiran Pak Widjajono yang masih relevan dan bisa
diteruskan," katanya.
Widjajono meninggal saat mendaki puncak
Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu 21 April. Widjajono
sempat kritis setelah melewati Pos 3, jalur pendakian Doropeti,
Kabupaten Dompu, --yang letaknya sudah tak jauh dari puncak. Di tengah
medan berpasir, bebatuan, dan jarang pohon itu Widjajono sakit. Wamen
kemudian dibawa turun. Dalam perjalanan Pos 2 ke Pos 1 itu diduga
Widjajono meninggal.
Kritik Widjajono dalam pengelolaan energi
nasional memang kerap dilontarkan. Jabatannya sebagai wakil menteri tak
pernah menghalanginya.
Salah satu kritikan tajam adalah murahnya harga energi
di Indonesia. Dia mengatakan, energi yang murah membuat bangsa ini
boros bahan bakar. Selain membuat boros, bahan bakar yang murah telah
menyebabkan anggaran negara tersedot untuk subsidi hingga ratusan
triliun tiap tahun.
Indonesia kini banyak menggunakan bahan bakar
minyak (BBM) yang justru energi yang sangat mahal. Padahal, Indonesia
memiliki banyak energi alternatif, seperti batu bara, gas alam, gas
metana batu bara (CBM), panas bumi, air, bahan bakar nabati, dan
lainnya. "Orang yang tidak kaya tetapi memakai barang mahal pasti
hidupnya susah," katanya. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar