Jakarta (ANTARA
News) – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Siti Fadilah
Supari meminta masyarakat agar menyiapkan diri atas dampak jika terjadi
terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdi di Indonesia.
Mantan
Menteri Kesehatan tersebut mengemukakan hal itu dalam rapat akbar Dewan
Kesehatan Rakyat (DKR) se-Jabodetabek, di Tugu Proklamasi, Jakarta,
Jumat petang (6/4).
Siaran Pers Humas DKR yang diterima, Sabtu,
menyebutkan, masyarakat Indonesia berharap agar harga minyak dunia tidak
naik, karena kalau harga minyak dunia naik maka harga BBM juga akan
naik.
Oleh karena itu, rakyat harus mempersiapkan diri untuk
mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga BBM akibat kenaikan harga
minyak dunia.
"Harga BBM tidak akan naik sekarang, tetapi akan naik di waktu yang akan datang," kata Siti Fadilah Supari.
Oleh
karena itu, menurut anggota Wantimpres bidang kesejahteraan rakyat
itu, yang terpenting saat ini adalah mempersiapkan masyarakat lapisan
bawah mengantisipasi bila harga BBM naik.
"Siapkan RT/RW dan
kelurahan dan desa siaga agar masyarakat meningkatkan kegotong royongan
antar sesamanya. Awasi program pemerintah untuk masyarakat miskin
benar-benar dilaksanakan. Jangan takut memprotes pemerintah daerah bila
program pemerintah untuk rakyat miskin tidak berjalan baik," katanya
dalam instruksi nasional pada relawan dan kader DKR seluruh Indonesia.
Siti
Fadilah menjelaskan bahwa situasi dunia saat ini sedang dalam ayunan
gelombang perubahan yang mendasar. Budaya dominasi yang sudah mulai
terbukti tidak membawa kemaslahatan umat di dunia dan mulai
tersingkirkan. Pergeseran ini tidak sederhana karena getarannya
menggoyang negara-negara pengikutnya termasuk Indonesia.
"Indonesia
mengalami goncangan-goncangan politik, sosial dan ekonomi yang
membingungkan karena memang selama berpuluh tahun ini Indonesia
tergantung dengan kekuatan luar, sehingga tidak cukup kuat menghadapi
perubahan dunia yang terjadi," ujarnya.
Menurut dia, rakyat
bertanya-tanya mengapa Indonesia yang kaya minyak dan sumber daya alam
lainnya, bisa terguncang karena kenaikan harga minyak dunia. Yang jelas,
kata Siti Fadilah, bila harga BBM naik, rakyat akan merasakan kepedihan
yang tidak pernah dibayangkan oleh kaum elite.
"Meskipun
pemerintah berjanji memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat
(BLSM) selama 9 bulan. Tetap saja rakyat yang sudah miskin akan menjadi
semakin miskin," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DKR
Jabodetabek, Agung Nugroho menegaskan bahwa kebijakan menaikkan harga
BBM yang sudah diputuskan oleh Sidang Paripurna DPR dan nantinya akan
dilaksanakan oleh pemerintah setelah kenaikan harga minyak dunia.
"Oleh
karena itu, tidak ada pilihan lain bagi rakyat selain bersatu,
mempersiapkan barisannya membela dan memperjuangkan kepentingannya
sendiri," katanya.
Sampai hari ini Dewan Kesehatan Rakyat
beranggotakan 22.000 orang relawan yang tersebar di RT, RW, kelurahan,
dan desa-desa siaga se-Indonesia untuk membela pembebasan biaya
kesehatan rakyat miskin dan hampir miskin di rumah-rumah sakit di
seluruh Indonesia.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar