INILAH.COM, Jakarta - Tahun 2014 Jakarta diprediksi mengalami
kemacetan total. Sebab penambahan kendaraan bermotor di Jakarta sangat
tinggi, yakni mencapai 2.150 unit per hari. Dari jumlah tersebut, jumlah
kendaraan roda empat tercatat 550 unit, sedangkan jumlah kendaraan roda
dua tercatat tiga kali lebih besar dari roda empat, yakni 1.600 unit
per hari.
Jumlah kendaraan di Ibu Kota ini masih
ditambah dengan adanya 1,4 juta kendaraan kommuter dari luar Jakarta.
Sehingga angkutan massal menjadi suatu keniscayaan dilakukan untuk
mengurai kemacetan Ibukota. Namun yang terjadi, penambahan angkutan umum
selama ini justru sangat terbatas.
Untuk mengatasi permasalahan
itu, Fauzi Bowo selama dipercaya warga Ibu Kota menjadi Gubernur DKI
Jakarta perioden 2007-2012, telah berupaya melakukan berbagai
pembangunan untuk menunjang kelancaran angkutan massal. Diantaranya
mencakup penambahan jalur busway, pembangunan angkutan rel massal MRT,
mengoperasikan bus sekolah dan angkutan perbatasan antar wilayah.
"Jalur
busway dibangun menjadi 11 koridor, didukung dengan pengoperasian 7
feeder busway dalam kota dan pengoperasian angkutan perbatasan yang
menghubungkan Pulogadung - Bekasi," terang Foke, sapaannya, dalam
keterangan tertulisnya kepada INILAH.COM, Sabtu (21/4/2012).
Untuk
memperlancar pengoperasiannya, tambah dia, pihaknya juga menyediakan
serta fasilitas parkir kendaraan (park and ride) pada 5 halte busway
yang ada di jalur tersebut.
Kemudian untuk menunjang sistem
angkutan cepat di Ibu Kota, pihaknya mulai membangun angkutan rel massal
Mass Rapid Transit (MRT), jalur di Lebak Bulus-Dukuh Atas. Pembangunan
MRT ini berikut pembangunan kawasan terpadu di stasiun atau halte MRT.
Terakhir,
untuk mengurai kemacetan melalui angkutan massal pihaknya meningkatkan
pengoperasian kereta api Jabodetabek dan jalur lingkar, menyediakan
fasilitas angkutan penghubung di stasiun, dan mengoperasikan 48 bus
sekolah yang melayani 9 rute. [mah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar