Jakarta (ANTARA
News) - Pendaki senior dari Wanadri yang tergabung dalam Tim Bravo akan
mengawal secara langsung Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven
Summits) yang saat ini menjalani proses pendakian ke Puncak Everest
(8.848 mdlp) di Nepal.
Sesuai dengan rencana 11 pendaki senior ini akan bertolak menuju
Kathmandu Nepal melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang,
Selasa, dengan menggunakan maskapai Thai Airways. Sebelum terbang ke
Kathmandu akan trasit di Bangkok.
11 pendaki senior dengan usia antara 45-65 tahun yang akan
melakukan pendakian melalui jalur selatan (mulai Base Camp Sagarmatha
5.364 mdpl) diantaranya Remi Tjahari, Yoppi Rikson Saragih, Trinopi S
Senapi, Bagus Setiarja, Asep Jauhari, Dedi Setiadi, Ammy KMD dan Dwi
Bahari.
"Tim Bravo ingin menjadi saksi sejarah dalam mendukung rangkaian ke
puncak ketujuh yaitu Puncak Sagarmatha dengan cara mendampingi para
pendaki Seven Summits di Base Camp Everest sebelum mereka melanjutkan
perjalanan ke Puncak Everest," kata Ketua Harian Seven Summits, Yoppi
Rikson Saragih.
Menurut dia, kehadiran Tim Bravo ini diharapkan dapat memberikan
dukungan semangat kepada para pendaki yang sejak 29 Maret telah
menjalani proses pendakian untuk bisa mencapai tujuan yaitu ke puncuk
tertinggi di dunia itu.
Selain itu, kata dia, misi Tim Bravo adalah untuk memberi inspirasi
kepada masyarakat bahwa usia bukanlah suatu kendala dalam melakukan
pendakian gunung. Hanya saja semuanya harus didukung dengan persiapan
yang matang.
Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri yang saat ini
menjalani proses pendakian terbagi dalam dua tim yaitu jalur selatan
dan jalur utara. Tim Jalur selatan yang melakukan pendakian melalui
Nepal beranggotakan Ardeshir Yaftebbi dan Fadjri Al Luthfi serta dibantu
oleh pemandu.
Sedangkan Tim Jalur Utara yaitu pendakian melalui Tibet
beranggotakan Nurhuda dan Iwan Irawan. Mereka juga dipandu langsung oleh
pemandu-pemandu yang berpengalaman dalam pendakian ke puncak yang
memiliki nama lain Dahi Langit itu.
Saat ini Tim Jalur Selatan melakukan aklimatisasi di Advance Base
Camp yang berada di ketinggian 6.500 mdpl. Sedangkan Tim Jalur Selatan
melakukan aklimatisasi di Camp 1 Pumori di ketinggian 5.900 mdpl.
Sesuai dengan tahapan dan jadwal yang ada, para pendaki ini akan
melakukan pendakian ke puncak tertinggi dunia itu antara 16-20 Mei
mendatang. Rentan waktu itu dinilai tepat sesuai dengan musim pendakian.
Jika semua pendaki ini sukses mencapai puncak tertinggi di dunia
ini dan mampu menancapkan Bendera Merah Putih maka layak disebut "Seven
Summiters". Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung
diseluruh dunia.
Sebelumnya pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak
tertinggi dienam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid
(4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania,
Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.
Selanjutnya melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di
Argentina hanya saja satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai punca.
Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di
Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika. (ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar