Banyak
yang kehilangan atas kepergian perempuan menteri ini, di antaranya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar. Dia
ditemui di Jakarta, dan berduka cita mendalam atas kepergian selamanya
koleganya itu.
"Saya sangat berduka, beliau merupakan puteri terbaik bangsa" kata Gumelar, di Jakarta, Rabu.
"Saya sangat berduka, beliau merupakan puteri terbaik bangsa" kata Gumelar, di Jakarta, Rabu.
Sejak lama Sedyaningsih diketahui mengidap kanker paru-paru.
Sebelum berpulang, dia dirawat super intensif di Paviliun Kartika RS
Cipto Mangunkusumo. Dengan alasan kesehatan, dia mengajukan surat pengunduran diri dari pemerintahan kepada Presiden Susilo Yudhoyono, beberapa hari lalu.
Di
antara koleganya, adalah Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat, Agung
Laksono, yang juga berduka di paviliun itu. Sesaat setelah menjenguk,
Laksono menyatakan kepada pers, keluarga almarhumah memintakan maaf jika
perempuan dokter itu memiliki kesalahan dalam bentuk apa saja.
Sedyaningsih lahir di Jakarta pada 1 Februari 1955 dan
sebelum menjadi menteri kesehatan adalah peneliti di bagian Penelitian
dan Pengembangan Departemen Kesehatan. Ibu dua putra dan satu putri ini
kemudian melanjutkan spesialisasi Kesehatan Masyarakat di Harvard School
of Public Health di Boston, Amerika Serikat pada 1992.
Program
doktor dia ambil di bidang dan kampus yang sama dan lulus pada 1997
Endang pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian Biomedik dan
Farmasi dan Pengembangan Program sejak 2007 Departemen Kesehatan
Indonesia.
Nama ibu berkacamata ini menjadi kontroversi terkait proyek Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2), yang sempat menjadi polemik di antara Indonesia dan Amerika Serikat pada skala terbatas. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar