TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Menkes Endang Rahayu
Sedyaningsih sempat menulis surat di secarik kertas. Surat itu adalah
pesan terakhirnya yang ditujukan untuk seluruh anggota keluarganya.
Awandha Raspati Mamahit (27) anak kedua almarhumah Endang menceritakan kalau sang ibu menulis surat ketika menjalani perawatan di RSCM.
"Saat itu mamah lemah terus minta kertas untuk menulis, isinya agar keluarga jangan sedih dan jangan menangis," kata Awandha saat ditemui di kediaman Menkes, Rabu(2/5/2012) malam.
Wandha mengungkapkan bahwa anggota keluarga telah ikhlas dan tidak kaget dengan peristiwa ini. Pasalnya, Endang telah mewanti-wanti agar keluarganya siap bila terjadi hal yang buruk. Endang pun selalu tenang saat pertama kali mengetahui dirinya terkena kanker paru-paru. Begitu pula saat menjalani perawatan.
"Sebenarnya bisa saja menggunakan alat bantuan tapi mama tidak mau. Dia bilang sampai nadinya berhenti saja," pungkas Wandha.
Awandha Raspati Mamahit (27) anak kedua almarhumah Endang menceritakan kalau sang ibu menulis surat ketika menjalani perawatan di RSCM.
"Saat itu mamah lemah terus minta kertas untuk menulis, isinya agar keluarga jangan sedih dan jangan menangis," kata Awandha saat ditemui di kediaman Menkes, Rabu(2/5/2012) malam.
Wandha mengungkapkan bahwa anggota keluarga telah ikhlas dan tidak kaget dengan peristiwa ini. Pasalnya, Endang telah mewanti-wanti agar keluarganya siap bila terjadi hal yang buruk. Endang pun selalu tenang saat pertama kali mengetahui dirinya terkena kanker paru-paru. Begitu pula saat menjalani perawatan.
"Sebenarnya bisa saja menggunakan alat bantuan tapi mama tidak mau. Dia bilang sampai nadinya berhenti saja," pungkas Wandha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar