Pewarta: Anita Permata Dewi
Jakarta (ANTARA
News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengimbau agar
pengelola rumah-rumah peribadatan meningkatkan pengamanan mereka,
menyusul ledakan di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, Minggu malam (4/8),
untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa.
"Di tempat-tempat ibadah perlu ditingkatkan kewaspadaan, pengelola
tempat ibadah perlu memeriksa bawaan atau tas pengunjung," kata Kepala
Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Jakarta, Senin.
Tempat-tempat ibadah, ujarnya, perlu meningkatkan kewaspadaan
seperti yang biasa dilakukan manajemen perkantoran, hotel dan
pusat-pusat perbelanjaan. "Sebaiknya di tempat ibadah pun juga dilakukan
hal serupa," ujarnya
Menurut dia, hal tersebut penting mengingat aksi teror bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Ledakan terjadi di di Vihara Ekayana, Jalan Mangga II/8 RT 08/08
Kelurahan Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu malam
(4/8).
Tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dengan Pusat
Laboratorium Forensik (Puslabfor) bersama dengan tim penyidik Polda
Metro Jaya masih melakukan olah TKP setelah sterilisasi yang dilakukan
Tim Gegana.
Ia mengatakan dua bungkusan bahan peledak diletakkan
di pintu bagian dalam dan pintu bagian luar vihara. Satu bungkusan di
bagian dalam vihara meledak, sementara bungkusan lainnya hanya
mengeluarkan asap.
Meski hanya berdaya ledak rendah, menurut Ronny, peristiwa ini
merupakan aksi teror karena meresahkan sejumlah jemaat vihara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar