Laporan: Elitha Tarigan
RMOL. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air DKI Jakarta, Agus
Priyono mengatakan penanganan banjir tidak bisa dilakukan dalam waktu
singkat meskipun mendapat dukungan dana dari Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta.
"Untuk menangani seluruh banjir di DKI
Jakarta dari aliran barat, timur dan tengah butuh dana Rp 118 triliun.
Sebenarnya ini bukan soal anggaran, tapi pelaksanaan di lapangan yang
tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu singkat," ujar Agus di Balaikota,
Jakarta Pusat, Rabu (11/2).
Agus menjelaskan bahwa penanganan
banjir Jakarta membutuhkan banyak aspek. Diantaranya, menertibkan
pengungsi yang tinggal disepanjang bantaran kali dan menyediakan rumah
susun untuk warga yang dipindahkan dari bantaran kali.
Dengan
anggaran sebesar Rp 5 triliun dari Pemprov DKI untuk Dinas Tata Air,
Agus mengatakan bahwa pihaknya hanya mampu menangani banjir di beberapa
tempat di Jakarta saja.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI
Jakarta, M Sanusi mengatakan seharusnya Pemprov DKI dapat bekerja lebih
maksimal dalam mengatasi masalah banjir yang kembali menerjang ibukota
beberapa hari terakhir ini.
terlebih lagi, dia mengingatkan bahwa
dana sebesar Rp 5 triliun telah dikucurkan untuk Dinas Tata Air, dan Rp
5,5 triliun untuk Dinas Bina Marga dalam APBD DKI. Karena itu,
seharusnya masalah banjir sudah bisa diatasi oleh eksekutif.
"Sebagai
wakil rakyat, saya harus minta maaf kepada warga Jakarta yang masih
kebanjiran. Menurut saya, dengan anggaran total Rp 10,5 triliun, mulai
sekarang DKI harus mendata seluruh titik genangan agar segera diatasi,
dan penyerapan anggaran tidak lagi rendah seperti tahun lalu," kata
Sanusi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (10/2) kemarin. [sim/jkt/man]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar