Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Frangki
Sompie menyatakan, Polri siap memberikan bantuan pengamanan kepada
penyidik KPK dan beberapa pihak yang merasa mendapatkan teror. Namun,
KPK sendiri diminta memberi kejelasan utuh terkait teror yang
dimaksudnya itu.
Menurut Ronny, ihwal adanya teror terhadap
beberapa pihak di KPK sudah disampaikan secara lisan oleh pimpinan KPK
ke Wakapolri Komjen Badrodin Haiti. Namun, Polri sendiri belum
mengetahui jelas teror yang disampaikan tersebut.
"Ancamannya
seperti apa, kalau dibuntuti siapa yang dibuntuti, kan itu harus jelas,"
kata Ronny saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/2/2015).
Wakapolri
sendiri belum langsung menindaklanjuti apa yang disampaikan KPK itu.
Maka dari itu, Wakapolri meminta Kapolda Metro Jaya agar proaktif
berkoordinasi dengan KPK mengenai ancaman yang diterima lembaga
antikorupsi tersebut.
"Kita meminta rincian seperti apa, jadi
jelas harus mengamankan siapa, bagaimana nanti pengamanannya. Nah, ini
kan belum jelas," ujar jenderal bintang dua ini.
Koordinasi ini
juga agar menemukan kesepahaman dalam soal pengamanan. Supaya nantinya
tidak ada simpang siur kabar mengenai anggota polisi yang melekat
melakukan pengamanan.
"Jangan sampai seperti pengamanan demo di
gedung KPK dimana Polri bermaksud menyekat massa yang pro dan kontra
agar tidak terjadi chaos, tapi dikabarkan akan menggeledah KPK. Jangan sampai diberitakan ada polisi mengikuti," kata Ronny.
"Polri siap untuk membantu pengamanan, pengawalan. Asal ada koordinasi yang jelas," imbuhnya.
Untuk pengamanan Gedung KPK sendiri pengamanan sudah otomatis dilakukan, baik itu pengamanan tertutup atau terbuka.
"Kalau sampai ada apa-apa di Gedung KPK menjadi tanggungjawab Kapolres Jakarta Selatan," tegas Ronny.
Sejumlah
penyidik termasuk tim kuasa hukum KPK tengah mendapatkan teror.
Kabarnya, keluarga dari tim KPK itu juga ikut diancam. KPK membentuk tim
untuk melakukan penelusuran lebih jauh mengenai ancaman-ancaman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar