RMOL. Koordinator Centre for
Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mencemooh pernyataan Kepala
Dinas Tata Air DKI Jakarta, yang meminta anggaran Rp118 triliun untuk
penanganan banjir di seluruh wilayah DKI.
Pasalnya Uchok
berpendapat, bahwa jumlah anggaran yang sangat besar tersebut nantinya
hanya akan menjadi 'permainan' bagi oknum-oknum nakal PNS DKI Jakarta,
yang bertujuan untuk menggerus anggaran APBD.
"Ini orang hanya
gede bicara doang, tapi kerjanya minim sekali. Padahal banyak proyek
yang tidak dikerjakan. Jadi PNS makan gaji doang," kata Uchok kepada
RMOLJakarta, Rabu (11/2).
Uchok pun menilai bahwa anggaran Dinas
Tata Air sebelumnya yang berjumlah Rp5 triliun untuk mengantisipasi
banjir, sebenarnya sudah terlampau banyak, namun tidak dikerjakan.
"Apalagi
jika ditambah. Tuh lihat anggaran Rp5 triliun tahun 2014, nggak ada
yang direalisasikan dilapangan. Terus minta Rp118 triliun, tambah nggak
bisa diserap anggaran itu. Anggaran pasti habis mereka serap semua untuk
pribadi ya," imbuh Uchok.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Air DKI
Jakarta, Agus Priyono mengatakan penanganan banjir tidak bisa dilakukan
dalam waktu singkat meskipun mendapat dukungan dana dari Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Untuk menangani seluruh banjir
di DKI Jakarta dari aliran barat, timur dan tengah butuh dana Rp118
triliun. Sebenarnya ini bukan soal anggaran, tapi pelaksanaan di
lapangan yang tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu singkat," ujar Agus
di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (11/2).
Agus menjelaskan bahwa
penanganan banjir Jakarta membutuhkan banyak aspek. Diantaranya,
menertibkan pengungsi yang tinggal disepanjang bantaran kali dan
menyediakan rumah susun untuk warga yang dipindahkan dari bantaran kali.
Dengan
anggaran sebesar Rp5 triliun dari Pemprov DKI untuk Dinas Tata Air,
Agus mengatakan bahwa pihaknya hanya mampu menangani banjir di beberapa
tempat di Jakarta saja. [Prasetyo/sim/jkt/man]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar