Oleh :
Adrianus Mandey, Ochi April (Yogyakarta)
VIVA.co.id - Korem 072/Pamungkas Yogyakarta memperketat
pengawalan di wilayah Selatan, menyusul ketegangan menjelang rencana
eksekusi terpidana mati dua gembong narkotika Bali Nine.
"Pengamanan
seperti biasa hanya lebih ditingkatkan, karena berkaitan dengan
kewibawaan negara. Indonesia punya aturan hukum sendiri," kata Komandan
Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, Brigjen TNI MS Fadhilla, Sabtu 21
Februari 2015.
Menurut Danrem, saat ini alat utama sistem
pertahanan (alutsista) yang dimiliki Korem 072/Pamungks Yogyakarta sudah
dapat menjaga ketahanan di wilayah Yogyakarta.
"Namun sebagai
kawasan bencana, tentunya kami berharap akan ada kendaraan Anoa yang
mampu untuk menembus daerah bencana," ujarnya, disela-sela pameran
Alutsista.
Terkait dengan kesiapan alutsista yang dimiliki, Korem
72/Pamungkas Yogyakarta menggelar pameran alutsista pada 21-22
Februari, di halaman Jogja City Mall.
"Kegiatan ini sebagai
bagian dari keinginan kami, untuk menyampaikan ke masyarakat mengenai
alutsista yang dimiliki TNI. Dengan pameran ini kami berharap akan
terjamin kemanunggalan TNI dan rakyat," kata Fadhilah.
Sedikitnya
100 Alutsista mulai dari kendaraan tempur jenis Panhard dan Ranpur Anoa
milik Kopassus, serta sejumlah alutsista milik tentara Nasional
Indonesia (TNI) AD, AL dan AU dipamerkan.
Kendaraan milik
Kopassus seperti Bush Master dan Defender MRCV, persenjataan seperti SIG
SUER P 226 R juga tampak berada di halaman Mall. Selain itu senjata
sniper dengan jarak 6,6 km juga dipamerkan.
"Pameran ini bagus,
karena kita jadi tahu alat yang dimiliki TNI. Selama ini kan cuma
membaca dan lihat di televisi, dengan dipamerkan seperti ini tentunya
berguna buat saya," kata Daffa, 12, siswa SD Budi Mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar