M. Aji Surya - detikNews
Jakarta - Maraknya pemberitaan media Internasional
mengenai eksekusi mati bagi bandar dan pengedar narkoba yang diterapkan
oleh Pemerintah Indonesia, tidak luput dari perhatian Presiden Ad
Interim Pemerintah New Caledonia, Cynthia Ligeard. Hal ini disebabkan
karena New Caledonia atau Kaledonia Baru juga menghadapi masalah narkoba
terutama di kalangan anak mudanya.
"Sebagai seorang ibu, saya
memiliki kekhawatiran terhadap peredaran narkoba dan akan berupaya untuk
melindungi warga New Caledonia dari jerat obat-obatan terlarang
tersebut. Meskipun secara pribadi tidak menyetujui hukuman mati, namun
setiap orang yang datang ke Indonesia harus menghormati dan mengikuti
hukum yang diterapkan di Indonesia," ujar Cynthia Ligeard dalam
pertemuan dengan Konjen RI Noumea, Widyarka Ryananta, Rabu (25/2/2015).
Widyarka
menjelaskan pelaksanaan hukuman mati yang diterapkan oleh Pemerintah
Indonesia terhadap para pengedar dan bandar narkoba sejalan dengan hukum
positif. Dalam situasi darurat narkoba, pemerintah harus mengambil
tindakan tegas karena setiap harinya sekitar lima puluh orang Indonesia
meninggal akibat penyalahgunaan obat terlarang tersebut.
idyarka
mengharapkan agar kesepakatan antara Presiden Jokowi dan Presiden
Prancis Francois Hollande di sela-sela pertemuan G20 Brisbane untuk
meningkatkan kerja sama kemitraan strategis agar dapat direplikasikan ke
dalam hubungan Indonesia dan New Caledonia di bidang ekonomi, sosial,
budaya dan lainnya.
Arti penting hubungan Indonesia - New
Caledonia, tidak bisa dilepaskan dengan faktor keberadaan 7.000
keturunan Indonesia yang telah menjadi bagian dari masyarakat New
Caledonia. "Sudah sangat sulit membedakan keturunan Indonesia dengan
masyarakat New Caledonia karena komunitas Indonesia sudah berintegrasi
dengan sangat harmonis," kata Cynthia.
Cynthia juga menyambut
baik pemberian Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2015 kepada dua
orang warga New Caledonia yang merupakan diaspora keturunan Indonesia
dan etnis Kanak. Di masa mendatang selain sebagai penerima BSBI,
diharapkan lebih banyak lagi warga New Caledonia yang mendapatkan
kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi Indonesia.
Meskipun
hanya berpenduduk 268.767 jiwa, namun New Caledonia memiliki pendapatan
per kapita terbesar ke dua setelah Australia di kawasan Pasifik, sekitar
27.654 Euro. Hal tersebut membuat wilayah Prancis ini menjadi salah
satu potensi pasar yang cukup menjanjikan. Perekonomian New Caledonia
selain ditunjang oleh devisa industri nikel juga didukung oleh
pendapatan dari industri pariwisata. Setiap tahunnya hampir 500.000
wisatawan asing terutama dari Australia, Selandia Baru, Prancis dan
Jepang berlibur untuk menikmati wisata bahari New Caledonia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar