Oleh :
Bayu Adi Wicaksono
VIVA.co.id - Ribuan warga Jakarta terpaksa harus hidup
di posko-posko pengungsian setelah permukiman mereka terendam banjir.
Dari ribuan pengungsi, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan
bayi (balita).
Selama berada di pengungsian, pengungsi-pengungsi
mungil ini memiliki tingkat kerentanan terhadap penyakit yang cukup
tinggi. Karena itulah, pengungsi mungil selalu menjadi yang diutamakan
kecukupan kebutuhan makanan dan susunya.
"Yang kita utamakan
adalah anak-anak dan bayi, mereka tak hanya butuh makanan pokok, tapi
juga makanan penyela selain makanan pokok," kata Kepala Staf TNI AL,
Laksamana TNI Ade Supandi, saat berkunjung ke posko pengungsian di
Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 11 Februari 2015.
Selain
makanan, pengungsi anak dan bayi membutuhkan suplai susu yang harus
selalu terpenuhi setiap waktu. Sebab, susu membantu pengungsi anak dan
bayi untuk bisa mempertahankan kondisi tubuh mereka agar tetap fit.
Namun, yang tak kalah penting adalah kesiapan tenaga medis beserta obat-obat khusus anak dan bayi.
"Anak
dan bayi sangat rentan terserang penyakit selama berada di pengungsian.
Kita sudah turunkan tim kesehatan di posko pengungsian," ujar Kasal.
Yang
tak kalah penting adalah kebersihan dan juga sanitasi di posko
pengungsian yang harus selalu terjaga dengan baik. Karena anak dan bayi
lebih cepat terserang penyakit jika kondisi pengungsian tidak layak dan
tidak bersih. (one)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar