VIVA.co.id - Sabtu sore, 9 Mei 2015, seorang pria
bertato digiring dua anggota polisi memasuki ruangan gelar perkara di
markas Polres Jakarta Selatan.
Di ruang yang tidak terlalu besar itu, puluhan wartawan mulai mengabadikan wujud pria itu dengan kamera foto dan videonya.
Dengan kedua tangan berkalung borgol, ia berusaha menutup wajah dan sorotan tajam matanya.
Pria
berbaju warna orange dengan bertuliskan tahanan itu tak lain ada RA,
seorang pria yang ditangkap penyidik Polres Jakarta Selatan, di salah
satu hotel berbintang lima di Jakarta Selatan.
RA menjadi pesakitan, karena status tersangka mucikari telah disandangkan penyidik kepadanya.
"Kita telah menetapkan RA sebagai tersangka," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat kepada wartawan.
Sebagai
tersangka mucikari, tak ada yang spesial di diri RA. Tetapi, ternyata
sebuah inisial namalah yang akhirnya membuat praktik mucikari RA begitu
sangat melambung.
Inisial nama AA yang dikatakan polisi adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai artis dan model majalah dewasa.
Inisial RA dan AA begitu menyihir masyarakat Indonesia untuk mengetahui ada cerita apa di balik kedua orang itu.
"RA memasang tarif dari Rp80 juta hingga Rp200 juta untuk sekali kencan dengan wanita koleksinya," ujar Kapolres.
Sungguh tak disangka, RA dan AA ternyata diduga terlibat praktik prostitusi kelas kakap.
Bukan
hanya karena tarif yang fantastis dan nilai kencan yang menggila,
tetapi juga karena diduga pelanggan wanita-wanita koleksi RA adalah para
pejabat dan pengusaha kaya Indonesia.
"Tersangka mengatakan pernah bertransaksi di Boston, Amerika, Kuala Lumpur, dan negara lainnya," ujar Wahyu Hadiningrat.
Semua
terkuak sempurna, jaringan prostitusi yang dijalani RA pun roboh
seiring dimulainya penyelidikan lanjutan dengan akan menghadirkan
saksi-saksi dari para wanita koleksi RA dan juga pria-pria pelanggannya
dalam pemeriksaan lanjut oleh penyidik Satreskrim Polres Jakarta
Selatan.
Siapa AA?
Hingga saat ini, tak seorang pun
selain penyidik kepolisian yang mengetahui siapa kah artis cantik
berinsial AA bernilai ratusan juga sekali kencan itu.
Polisi tak mau mengungkap identitas asli AA dengan dalih, dia adalah saksi dari kasus pemucikarian yang dijalani RA.
"Kami baru fokus terhadap pemeriksaan dan interogasi dari semalam. AA itu masih sebagai saksi," ujar Wahyu Hadiningrat.
Misteri
nama AA pun dijawab dengan jawaban asal tebak di masyarakat. Bahkan,
salah satu artis yang nama lengkapnya bisa disingkat AA menyangkal
tuduhan tak langsung yang ditujukan kepadanya, meskipun tak ada
pernyataan resmi dari kepolisian yang menyatakan ia adalah AA, si artis
cantik yang ditangkap di hotel berbintang lima itu.
Siapa sebenarnya RA?
RA mengaku bekerja sebagai make up artis sebelum menggeluti pekerjaan sebagai seorang mucikari. Dia menggeluti pekerjaan sebagai mucikari, karena alasan ekonomi.
"Saya sebelumnya bekerja sebagai make up artis, karena alasan ekonomi saya menggeluti kerjaan ini," ujar RA, Senin 11 Mei 2015.
RA mengaku bahwa karena pekerjaan sebagai make up artis, dia mengenal banyak artis dan model yang diajak dalam bisnis prostitusinya.
"Tergantung mas, ada yang saya tawarin, ada juga yang menawarkan diri kepada saya," lanjutnya.
Kepada
Polisi, ia juga mengaku memang mempunyai koleksi sebanyak 200 wanita
yang bisa diajak berkencan dan rata-rata usia koleksinya berusia 22
tahun. "Rata-rata umurnya 22 tahun," ujarnya.
Sungguh tak disangka, RA si mantan make up artis, alias si tukang rias itu ternyata adalah otak dari sebuah jaringan prostitusi di kalangan selebriti. (asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar