Blog ini merupakan kumpulan berita dari berbagai media elektronik, terutama yang berkaitan dengan langkah-langkah nyata dari seseorang/lembaga dalam rangka menegakan kebenaran, dan semoga blog ini akan berguna bagi pembaca.
BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN
Selasa, 11 Agustus 2015
3.000 Veteran Kumpul dalam Peringatan Hari Veteran Nasional
Oleh : Eko Priliawito, Moh Nadlir
VIVA.co.id - Kurang lebih 3.000 veteran meramaikan Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), dalam puncak peringatan Hari Veteran Nasional kedua yang digelar hari ini, 11 Agustus 2015.
"Total 3.000 veteran yang hadir, dari seluruh Jabodetabek," kata Tania Puspita, panitia Legiun Veteran Indonesia (LVI), di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
Tania menerangkan, acara hari ini akan dihadiri dan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Usai acara dibuka, nantinya akan ada sesi pemutaran video narasi pertempuran Solo.
Baca juga: Alasan Istri Bayu Kumbara Minta Sumbangan di Media Sosial
Sebelumnya, pagi tadi, para veteran tersebut melakukan kirab veteran dari museum Mandala di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, menuju Jakarta Convention Center (JCC) di Senayan, Jakarta Pusat.
Sampai di halaman JCC, para veteran langsung disambut dengan aksi teatrikal pertempuran "4 hari Solo" yang dibawakan Reenactor atau pereka ulang sejarah se-Indonesia.
"Pertempuran 4 hari Solo dibawakan oleh teman-teman komunitas Jogja 45, Magelang dan banyak lainnya. Ada komunitas dari berbagai daerah, Surabaya, Malang, dan Bandung," kata Ari dari Komunitas Reenactor Magelang Kembali.
Kota Solo menjadi pertaruhan hingga terjadi banjir darah dalam pertempuran penghabisan pada Serangan Umum Solo, 7-10 Agustus 1949.
Tak kurang dari sekira 120 Reenactor asal Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Malang, Surabaya, Trenggalek, hingga Medan, turut ambil aksi pada ajang yang diprakarsai Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Kementerian Pertahanan dan Kementerian Sosial itu.
Teatrikal ini menggambarkan bagaimana kombatan pelajar dari Detasemen TP Brigade XVII pimpinan Mayor Achmadi, serta pasukan pelajar SA/CSA (Sturm Abteilung) dan serdadu Brigade V/Panembahan Senopati pimpinan Overste (Letkol) Ignatius Slamet Rijadi, adu nyali dengan bala tentara Belanda di bawah komando Van Ohl.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar