Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Nanat Fatah Natsir mengatakan organisasi intelektualis itu akan mendukung semua calon yang akan bersaing dalam memperebutkan kepemimpinan nasional.

"Siapa pun figurnya, tua atau muda akan ICMI dukung. Sebab, semua calon yang muncul dalam persaingan kepemimpinan nasional adalah kader ICMI," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi dari Jakarta, barru-baru ini.

Mantan Rektor UIN Bandung itu mengatakan figur-figur dari kelompok tua seperti Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Hatta Rajasa dan Dahlan Iskan adalah kader-kader ICMI.

Tokoh muda seperti Anis Baswedan yang disebut-sebut merupakan figur alternatif pun juga merupakan salah satu kader ICMI.

"Bahkan Megawati Soekarnoputri pun, suaminya, Taufik Kiemas merupakan kader ICMI," ujarnya.

Nanat mengatakan ICMI merupakan organisasi kader yang menghasilkan kader-kader intelektual yang menjadi akademisi, pemimpin bangsa yang menjadi pemimpin dan aktivis partai politik, dan sosial yang menjadi pemimpin atau aktivis ormas dan LSM.

Karena semua calon adalah kader ICMI, Nanat mengatakan organisasi itu akan mendukung seluruh calon supaya bisa terpilih sebagai pemimpin nasional.

"ICMI tidak akan berpihak, melainkan mendorong semua calon," tukasnya.

Bagi ICMI, kata dia, siapa pun yang maju dalam sebagai pemimpin nasional tidak masalah asalkan memiliki pola pikir untuk membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik.

"ICMI kemungkinan hanya akan mengajukan kriteria-kriteria saja untuk figur pemimpin nasional. Soal siapa saja tokohnya, ICMI menyerahkan kepada masyarakat," tuturnya.

Apalagi, kata dia, sudah ada target nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari lima besar negara-negaran dunia yang maju secara ekonomi.

"Pemimpin Indonesia ke depan harus fokus untuk mewujudkan itu," ujarnya.
(D018/C004)