Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Paramadina terus berupaya mencerdaskan anak-anak bangsa dengan mendirikan sekolah-sekolah gratis untuk anak usia dini atau PAUD, kata Ketua Umum Yayasan Paramadina Didik J. Rachbini.

"Hingga saat ini kami sudah memiliki puluhan yayasan PAUD yang tersebar bahkan di pemukiman-pemukiman kumuh," kata Didik dalam peringatan HUT ke-26 Yayasan Wakaf Paramadina di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, sekolah PAUD yang berhasil dibangunnya berjumlah hampir 40 sekolah yang tersebar di kawasan Jabodetabek dan Padang, Sumatera Barat. Sementara jumlah siswanya telah mencapai hampir 3.000 siswa.

"Kami ingin supaya anak-anak yang termiskinpun bisa sekolah, dengan dana terbatas, anak-anak tetap bisa sekolah, bukan hanya diberi uang saja," katanya.

Selain mendirikan sekolah PAUD gratis, Paramadina juga aktif memberikan sarana dan prasarana pendidikan terutama di daerah-daerah yang terkena bencana alam, pemberian makan murah dan bergizi kepada masyarakat miskin serta pemberian beasiswa dari SD hingga perguruan tinggi.

Sementara dalam pengembangan pendidikan tinggi, Paramadina tetap berkomitmen menjadikan Universitas Paramadina sebagai kegiatan utama yayasan di bidang pendidikan.

"Kampus sebagai payung utama dari gerakan Paramadina," katanya.

Universitas Paramadina yang berhasil tumbuh menjadi salah satu universitas swasta berkualitas, banyak melakukan terobosan-terobosan. Salah satunya dengan memasukkan materi antikorupsi sebagai mata kuliah wajib di kampus.

Paramadina yang berdiri pada 31 Oktober 1986, memiliki prinsip dasar independen, terbuka dan kultural.

Independen artinya tidak berafiliasi dengan kekuatan politik manapun. Terbuka artinya Paramadina menjadi wahana berkumpul berbagai kalangan untuk berdialog secara jujur, terbuka dan demokratis.

Kultural artinya semua kegiatan Paramadina diarahkan bagi kemajuan kehidupan bangsa dan kemanusiaan.