BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 31 Oktober 2012

Bentrok Warga di Lampung, Ini Instruksi SBY

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta segenap pemangku kepentingan turut bertanggung jawab mengatasi aksi kekerasan horizontal yg terjadi di beberapa tempat di Indonesia, termasuk yang terbaru di Lampung. Dia minta tanggung jawab itu tidak hanya dibebankan kepada aparat kepolisian dan TNI tetapi juga pemangku kepentingan lainnya.

"Saya menyerukan semua pihak harus ikut bertanggung jawab, semua pihak peduli, semua pihak bekerja," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2012.

Pencegahan optimal tidak bisa hanya diserahkan pada kepolisian dan TNI. "Jangan, sekali lagi, hanya menyerahkan kepada aparat kepolisian dan komando teritorial TNI. Hanya dengan cara itu kita bisa mencegah secara optimal dan efektif," kata SBY.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, maksud presiden itu agar seluruh pemangku kepentingan seperti kepala daerah, tokoh masyarakat, dan masyarakat sipil, ikut bersama-sama mencegah. "Poinnya adalah jangan semua diserahkan kepada TNI dan Polri. Semua tokoh masyarakat, pemda, gubernur, bupati, itu juga ikut dalam konteks itu," kata Djoko.

Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo mengatakan insiden serupa di Lampung sebenarnya sudah berkali-kali. Penyebabnya bisa hal sepele seperti seorang pemudi diganggu kemudian memicu kemarahan. "Sehingga kita harus lebih keras lagi terutama dalam pembinaan wilayah, artinya itu bagaimana mengelola wilayah itu, masyarakat, tokoh, ulama dan pemda harus sinergi," kata Timur.

Menurut Timur, Pemerintah daerah ditempatkan sebagai garda depan untuk menyelesaikan permasalahan di Lampung. "Dan untuk pelanggaran akan kita lakukan penegakan hukum," katanya.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan pasukannya yang siaga  di Lampung ada 5 Satuan Setingkat Kompi. (umi)

Tidak ada komentar: