BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 31 Oktober 2012

Mendadak Disiplin di Kantor Kelurahan

TEMPO.CO , Jakarta: Kantor Kelurahan ini pernah geger. Gara-garanya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hanya mendapati bangku kosong dan ruang pelayanan yang masih terkunci saat mengadakan inspeksi. Padahal, saat itu, 23 Oktober lalu, jarum jam sudah menunjuk angka 8. Sang Gubernur kecewa berat dan memutuskan untuk mengumpulkan seluruh pejabat wilayah di kantornya beberapa hari kemudian.

Sepekan berselang, Tempo kembali bertandang ke Kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, ini. Suasana sepi masih menyelimuti kantor berlantai dua ini pada pukul 08.00 WIB kemarin. Bedanya, sebanyak 12 pegawai di kantor itu sudah mulai bekerja. "Kami jalankan sesuai dengan instruksi dari Pak Gubernur,” kata lurah setempat, Anwar Maolana.

Wakil Lurah, M. Rodi, menuturkan bahwa setiap pegawai yang datang lebih dari pukul 07.30 WIB akan memiliki rapor absen merah. Jika perilaku tersebut berkelanjutan, pegawai yang bersangkutan akan mendapat teguran dan peringatan.

Anwar berjanji akan menerapkan instruksi dari Balai Kota, yakni melayani masyarakat lebih baik dan bersikap transparan. Meski demikian, dinding kaca dua ruangan tempat pelayanan masih berlapis plastik film gelap. "Soal itu, tak bisa kami langsung laksanakan karena kami juga harus tunggu mekanismenya seperti apa dari Pak Wali Kota," ujarnya.

Kedisiplinan dalam bekerja juga ditunjukkan para aparatur di Kantor Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat. Mereka, misalnya, tak mengkorupsi waktu istirahat siang. “Ah, biasa saja,”kata Sri Riyanti, petugas Bagian Kependudukan Kantor Kelurahan Duri Utara.

Wakil Lurah Lagoa, Jakarta Utara, Tugiman, merasa lebih percaya diri. Berbekal sistem absen yang sudah digital dan penerapan hukuman berupa pemotongan tunjangan kerja bagi setiap pegawai yang terlambat, dia menyatakan siap menghadapi inspeksi mendadak. “Di-sidak malaikat pun kami siap," kata dia.

Tidak ada komentar: