BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 29 Oktober 2012

MA Bergejolak, Ratusan Hakim Juga Tuntut Transparansi Anggaran

Andi Saputra - detikNews

JakartaPengusiran terhadap Hakim Agung Prof Gayus Lumbuun oleh pimpinan Mahkamah Agung (MA) tidak membuat para korps Cakra gentar. Malah, ratusan hakim dan hakim tinggi ikut terusik dengan sikap Sekretaris MA Nurhadi dan Ketua Muda MA Bidang Pidana Khusus, Djoko Sarwoko.

Tidak hanya itu, para 'wakil Tuhan' ini berdiri satu barisan untuk menuntut transparansi keuangan di lembaga peradilan tertinggi tersebut.

"Saya hakim X dari pengadilan Y mendukung Prof Gayus Lumbuun untuk audit keuangan MA dan transparansi keuangan pada badan peradilan di bawahnya untuk mewujudkan peradilan yang lebih baik, " demikian SMSS dukungan seperti yang juga detikcom terima, Senin (29/12/2012).

Pesan berantai ini mengalir deras di antara ratusan hakim. Tidak sedikit yang langsung dikirimkan ke Gayus. Hal ini dibenarkan oleh mantan anggota DPR tersebut.

"Saya banyak mendapat dukungan dari hakim-hakim daerah dan hakim Pengadilan Tinggi. Baik Pengadilan Agama atau Pengadilan Umum," kata Gayus saat dikonfirmasi pagi ini.

Keterbukaan dan transparansi anggaran ini dibutuhkan supaya kinerja maksimal. Banyak kesejahteraan hakim dari tingkat MA hingga peradilan terendah malah lebih rendah daripada PNS MA.

"Para hakim ini isinya memberikan dukungan agar ada keterbukan publik di bidang adminstrasi dan keuangan dan keterbukaan kebijakan pengaturan fasilitas kepada hakim agung dan juga fasilitas untuk hakim-hakim di daerah," beber Gayus.

Tidak hanya hakim agung yang masih aktif, sebagian mantan hakim agung pun mendukung seruan Gayus. Akademisi dan berbagai penggiat antikorupsi pun meminta kebijakan anggaran MA harus jelas.

"Mantan-mantan hakim agung juga mendukung," tandas Gayus.

Seperti diketahui pernyataan Gayus Lumbuun soal kondisi yang ada di MA membuat gerah pimpinan MA. Pernyataan Gayus yaitu soal anggaran MA yang dinilai tidak transparan dan pengelolaannya tidak profesional.

"Perlu ada pengawasan eksternal terhadap kebijakan anggaran yang digunakan di MA. Kalau perlu diaudit," lanjut Gayus.

Menanggapi pernyataan Gayus, Jubir MA Djoko Sarwoko mempersilakan Gayus keluar jika tidak suka dengan kondisi MA. "Menurut saya jika dia tidak suka dengan kondisi MA sekarang ya keluar sajalah. Daripada membangun permusuhan dan kinerja MA tidak kondusif," kata juru bicara (jubir) MA Djoko Sarwoko kepada detikcom, Kamis (25/12/2012).

Sedangkan Sekretaris MA Nurhadi merespon Gayus lebih keras. Dia bahkan melabrak Gayus.

"Saya nggak pernah takut sama siapa pun, karena saya clean. Saya nggak peduli, saya labrak betul (Gayus Lumbuun) karena saya clean. Saya jamin satu rupiah pun saya tidak punya pikiran untuk main-main terutama dalam anggaran. Kalau eselon I ketahuan (korupsi) sama saya, saya amputasi," kata Nurhadi

Tidak ada komentar: