BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 27 September 2013

Pengakuan Para Perempuan Cantik Soal Hadiah Fathanah

VIVAnews - Sejumlah perempuan cantik hadir dalam beberapa kali sidang Ahmad Fathanah, terdakwa pengurusan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama. Pada sidang paling anyar, Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi Jakarta menghadirkan artis Ayu Azhari.

Selain Ayu, sidang dengan terdakwa Fathanah pun pernah menghadirkan model majalah dewasa Vitalia Shesya, penyanyi dangdut, hingga mahasiswi bernama Maharani Suciono. Dalam sidang mereka tak bisa menghindari bukti yang dimiliki Jaksa dan memilih blak-blakan mengenai 'hadiah' dan uang yang mereka terima dari Fathanah. Siapa saja mereka?

Ayu Azhari

Dalam sidang Kamis 26 September 2013, Ayu menjelaskan soal uang yang dia terima dari Fathanah. Wanita yang asli bernama Khadijah Azhari itu mengaku menerima uang US$800, US$1000 dan Rp20 juta. Uang dalam bentuk dolar Amerika itu diberikan tunai secara bertahap, sementara uang Rp20 juta, masing-masing Rp10 juta ditransfer ke rekening anaknya dan Rp10 juta diberikan tunai. "Itu sekedar uang DP (downpayment)," ujar Ayu yang mengenakan kerudung batik dan blazer hitam.

Ayu mengaku diberikan uang DP oleh Fathanah untuk mengisi acara pilkada dan sosialisasi pilkada di sembilan daerah. Biasanya kata Ayu, sebelum mengisi sebuah acara, pihaknya meminta uang DP sebesar 50 persen. Ayu sendiri mengenal Fathanah melalui Marcel, rekannya sesama artis.

Ayu dan Fathanah bertemu di Plaza Indonesia pada akhir tahun 2012. Fathanah lanjutnya, memintanya mengisi acara pilkada. "Iya, bapak bilang 'saya mau undang Ayu nyanyi di Sulawesi," ujarnya. Selain Sulawesi, Fathanah juga menawari Ayu mengisi acara Pilkada Jawa Barat, Medan dan Malang.

Artis berusia 40 tahun itu mengenal Fathanah sebagai seorang ustaz dan pengusaha. Belakangan, Ayu juga mengetahui ternyata Fathanah juga aktif di partai politik dan acara Pilkada. Namun Ayu belum dapat memastikan partai yang terafiliasi dengan Ahmad Fathanah. "Saya menduga dari PKS."

Vitalia Shesya 
Model majalah pria dewasa ini hadir sebagai saksi pada 16 September lalu. Dia mengaku kebutuhannya mulai dari mobil sampai suntik putih dibiayai Fathanah.

Pengakuan Vitalia diawali dengan gaun. Dia mengaku pernah dibelikan gaun seharga Rp10 juta oleh Ahmad Fathanah. Gaun itu digunakan untuk menghadiri pernikahan saudaranya.

"Saat itu sepupu saya mau nikah. Terdakwa suruh saya beli gaun Roberto Cavalli di Senayan City, harganya sekitar Rp10 juta," kata Vitalia.

Janda dua anak ini juga mengaku menerima sejumlah perhiasan, mulai dari cincin, gelang hingga liontin senilai puluhan juta rupiah. Namun karena kebutuhan, semua pemberian itu terpaksa dijual. "Harganya sekitar Rp60 jutaan," kata Vitalia.

Fathanah juga pernah memberikan uang Rp25 juta kepada Vitalia untuk urusan kecantikan. Sebagai seorang model, Vitalia mengaku butuh perawatan kecantikan. "Itu untuk suntik putih, ya itu ikut-ikutan saja sih. Saya kan model, entertainer," ucapnya.

Vitalia sendiri pertama kali mengenal Fathanah di Hotel Kempinsky, Jakarta. Saat itu dia dikenalkan oleh rekannya yang merupakan pencari bakat artis. Selama mengenal Fathanah, Vitalia memang tak meragukan kebaikan Fathanah. Mulai dari perhiasan mewah, kebutuhan sehari-hari sampai mobil.

Ia merasa kebaikan Fathanah karena statusnya sebagai orang tua tunggal yang kebetulan bekerja di dunia hiburan. "Terdakwa hanya ingin membantu kehidupan saya dan anak-anak," katanya. Alasan anak-anak itu pula, Fathanah menghadiahi Vitalia mobil Honda Jazz berwarna putih.

Tri Kurnia Rahayu
Perempuan cantik ini sempat dikenal sebagai penyanyi dangdut. Serupa dengan Vitalia, Tri pun mengaku menerima sejumlah 'hadiah' dari Fathanah, salah satunya mobil Honda Freed dan uang.

Saat bersaksi pada 16 September lalu, Tri mengaku pernah menerima uang Rp412 juta dari Fathanah. "Kata dia, sayang sama anak saya. Saya tidak tahu ada maksud lain," kata Tri Kurnia. Perempuan ini sudah mengembalikan semua uang itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, Tri Kurnia juga pernah menerima uang sebesar Rp20 juta untuk sewa apartemen. Disamping itu Fathanah juga sering memberikan uang yang besarannya sekitar Rp5 juta untuk uang jajan. "Bukan sering, tapi kalau kasih uang itu untuk anak saya," ujarnya.

Belum cukup, Fathanah juga menggelontorkan uang US$200 ribu kepada Tri Kurnia. Uang tersebut setelah ditukarkan oleh Tri Kurnia ke rupiah, kemudian dibelikan mobil Honda Freed. "Itu juga perintah beliau (Fathanah) untuk membelikan mobil, untuk anak saya," katanya lagi.

Fathanah juga pernah membelikan Tri Kurnia perhiasan senilai ratusan juta rupiah dan jam mewah merek Rolex. Semua pemberian Fathanah itu diklaim Tri Kurnia hanya cuma-cuma. Sebab selama ini, Fathanah mengenalnya hanya sebagai tempat 'curhat'. "Saya tidak tahu membelikan perhiasan motifnya apa. Tapi memang beliau (Fathanah) setiap habis curhat transfer uang," katanya.

Tri sendiri mengaku berteman baik dengan istri Fathanah, Septi Sanustika. Karena itulah, Tri mengaku tidak pernah memberitahu Septi soal pemberian Fathanah itu.  

Maharani Suciono
Perempuan muda ini adalah mahasiswa yang ikut diciduk bersama Fathanah, 29 Januari lalu di Hotel Le Meridien, Jakarta. Dalam kesaksiannya 17 Mei 2013, Maharani tak bisa menyangkal bukti Jaksa mengenai peruntukkan uang Rp10 juta yang diberikan Fathanah padanya, yakni untuk berhubungan seks.

Awalnya hakim bertanya soal pertemuan Rani dengan Fathanah saat itu. Rani mengaku, sebelumnya ia ditelepon untuk bertemu di Hotel Le Meridien. "Jam 5 saya berangkat dari tempat teman. Sampai sana jam setengah 6. Lupa pokoknya lewat dari jam 5," kata dia.

Keduanya bertemu di kafe yang ada di hotel tersebut. Setelah berbincang sebentar, Fathanah kemudian mengajak Rani ke atas. Mereka naik ke lantai 17 dan masuk ke kamar 1740. "Tidak lama petugas KPK datang. Yang buka pintu Pak Ahmad," katanya.

Saat persidangan, jaksa M Rum mempertanyakan imbalan Rp10 juta yang diberikan Ahmad Fathanah kepada Rani. Uang itu dari mana, tanya jaksa kepada Rani. "Dikasih Pak Ahmad," jawab Rani.

Saat ditanya lagi untuk keperluan apa uang sebesar itu, Rani berkilah. "Tidak tahu, saya dikasih Pak Ahmad Rp10 juta," kata dia.

Namun jaksa belum puas dengan jawaban Rani. "Izin yang mulia, di poin BAP No 6 ini ada pertanyaan apakah saudara diajak berhubungan intim oleh AF?" tanya Jaksa itu kepada Rani.

Tidak bisa berkilah lagi, Rani menjawab, "Iya, untuk menemani Pak Ahmad."

"Dikasih uang itu katanya untuk itu (berhubungan intim)?" tanya jaksa lagi. Pertanyaan ini kembali dijawab Maharani, "Iya."

Rani juga ditanya awal perkenalan dengan Fathanah. Kata Rani, ia kenal Fathanah sehari sebelumnya di salah satu mal Jakarta. "Lagi makan siang, ada Pak Ahmad Fathanah di situ, cuma saya nggak begitu paham. Nggak kenalan secara langsung. Saya Ahmad Fathanah, saya pengusaha, seperti itu saja," kata Rani.

Anda punya proyek? "Oh nggak," jawab Rani. 

Tidak ada komentar: