BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 27 September 2013

Sutan: Korupsi Masalah Moral, Bukan Soal Gaji

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana menilai, kasus suap yang terjadi di SKK Migas bukan disebabkan karena kecilnya gaji di institusi itu.
"Kalau tentang gaji tidak besar, kemudian terjadi korupsi itu nggak benar juga, itu masalah moral. SKK migas gajinya sudah besar. Kalau ada jaminan nggak korupsi, nggak apa-apa gajinya dinaikan. Tapi ada ngga jaminan itu? Ini masalah mental dan moral," katanya di DPR, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Sutan melanjutkan, SKK Migas memang disebutnya 'lahan basah' dan banyak posisi yang mengincar. Jadi semua kembali lagi ke moral orang-orang didalamnya, agar tidak mudah tergiur melakukan penyimpangan.

"SKK Migas ini temasuk kaya madu, orang datang ingin ngambil madu itu. Dan cobaan itu banyak sekali. Saya setuju ada yang bilang kekuasaan cenderung buat orang korupsi. Orang yang kuasanya sangat besar bisa buat orang korupsi," jelasnya.

Ia mengatakan, kasus suap SKK Migas belakangan terjadi juga karena lemahnya pengawasan di internal.

"Itu kemarin karena pengawasan (internal)nya lemah. Nah, Komisi VII pengawasannya saja. Kalau di dalam itu (internal) SKK Migas, pengadaan barang itu urusan mereka. Jual minyak kemana, itu teknis," jelasnya.

Sutan menambahkan, Komisi III memang mitra dengan lembaga tersebut dan menjadi pengawas. Namun, Sutan mengatakan, Komisi VII tidak mengurusi soal internal SKK Migas secara mendetail.

"Kita hanya pengawas kinerja bukan internalnya. Kalau ditanya oleh Komisi VII teknisnya orang bisa curiga. " jelasnya.

"Intinya moralitas, SKK Migas gajinya itu sudah besar," tandasnya.

Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) saat ini tengah mengusut kasus kasus Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), terkait penyidikan kasus dugaan suap terhadap Rudi Rubiandini dari PT Kernell Oil Pte Ltd Indonesia.[man]

Tidak ada komentar: