Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada November 2013 diperkirakan mengalami akselerasi, atau semakin menguat dibanding bulan sebelumnya. Survei yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) terhadap 4.600 rumah tangga responden Oktober lalu menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik 4,8 poin menjadi 114,3, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya naik 2,4 poin.
Menurut hasil survey yang dipublikasikan BI pada Rabu (4/12) itu, peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen didorong oleh meningkatnya optimism consume terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang, baik dari sisi penghasilan, ketersediaan lapangan pekerjaan dan kegiatan.
“Kenaikan IKK terjadi di 10 kota yang disurvei dengan peningkatan terbesar terjadi di Semarang (29,1) poin. Adapun kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp4-5 juta/bulan mengalami peningkatan IKK terbesar dibandingkan kelompok lainnya,” tulis BI dalam siaran persnya.
Persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi pada November 2013 membaik dibandingkan bulan sebelumnya, juga tercermin dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) sebesar 1,9 poin menjadi 107,2 poin, membaiknya indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 3,4 poin menjadi 90,2, dan meningkatnya indeks pembelian barang tahan lama sebesar 2,6 poin menjadi 105,6.
“Dari 18 kota yang disurvei, sebanyak 10 kota mengalami IKE, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Semarang (10,9 poin) dan Ambon (9,6 poin),” tulis BI. Sementara berdasarkan kelompok responden, kenaikan IKE tertinggi terjadi pada kelompok responden yang memiliki tingkat pengeluaran Rp4-5juta/bulan.
Mengenai optimism konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, survey yang dirilis BI menunjukkan, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) November 2013 meningkat 7,7 poin menjadi 121,4 atau lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan IEK bulan sebelumnya sebanyak 5,2 poin.
Dari sisi kompenen pendukung kenaikan IEK, kenaikan tertinggi terjadi pada indeks ekpektasi kegiatan usaha sebesar 15,5 poin menjadi 123,1, kemudian indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 5,2 poin menjadi 101,2, dan indeks penghasilan sebesar 2,3 poin menjadi 139,9.
“Banyaknya perbaikan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan juga perkiraan terkendalinya inflasi ke depan, menjadi pendorong utama menguatnya optimisme responden terhadap kegiatan usaha 6 bulan mendatang,” tulis BI.
Menurut survei ini, peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen terjadi di 11 kota, dengan peningkatan terbesar di Semarang (47,3 poin), dan pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan antara Rp2-3 juta/bulan. (Departemen Komunikasi BI/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar