BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 14 Januari 2015

CVR QZ8501 Sudah di Tangan, KNKT Lakukan Proses Unduh Rabu Ini


 Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Cockpit Voice Recorder (CVR) QZ8501 telah diterima tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) malam tadi. Tim kemudian akan mengunduh rekaman suara itu pada Rabu (14/1) siang.

"‎CVR kami istirahatkan dulu, karena sudah dua minggu di laut. Rabu (14/1) siang pukul 12.00 WIB, kita proses untuk investigasi," kata Investigator QZ8501, Ertata Lananggalih di kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/1/2015) malam.

‎Ertata dan rekannya Santoso Sayogo ditunjuk untuk melakukan transkrip rekaman suara itu usai proses pengunduhan. Ertata dan Santoso adalah pilot senior dan ditunjuk karena sudah akrab dengan suara-suara instrumen dan istilah pilot.

"Yang me‎nulis transkrip adalah Kapten Ertata dan Kapten Santos (Santoso), dan ada 2-3 kapten lagi. Karena mereka akrab dengan istilah yang digunakan pilot," kata Ketua Tim Investigasi QZ8501, Marjono Siswosuwarno di lokasi yang sama.

Menurut Marjono, CVR merekam percakapan pilot dengan ATC, kapten pilot dengan co-pilot, area kokpit dan pengumuman kru kabin kepada penumpang. Untuk mentranskrip percakapan tersebut bukanlah pekerjaan mudah dan memakan waktu cukup lama.

"Bikin transkrip itu melelahkan, karena kita harus tahu siapa yang bicara, kapten atau co-pilot. Kadang suaranya sama jadi harus pakai analisis spektrum. Lalu bunyi instrumen itu juga kapten yang pengalaman yang tahu," ujar Marjono.

Pria yang juga menjadi dosen di ITB itu menambahkan, rapat pleno yang dihadiri orang tertentu akan digelar setelah transkrip itu jadi bersama data dari Flight Data Record. Rapat atau diskusi itu akan mencoba mensinkronkan keduanya sehingga sebuah analisis bisa dibuat

"‎Pleno yang dihadiri orang khusus, disinkronkan data dari FDR dan transkrip itu, dari situ analisisnya dibuat. Karena itu tahap analisis sangat panjang," ujar Marjono.

Orang-orang tertentu yang dihadirkan dalam rapat pleno itu tidak hanya para ahli di bidang mesin, penerbangan dan investigator sendiri. Rapat pleno itu juga melibatkan dokter, psikolog dan psikiater untuk mengkaji faktor dari manusianya.

"Dari situ turun tangan investigator bidang human factor. Ada dokter, psikolog, psikiater, akan ikut dalam diskusi mengenai human factor," ujar dosen teknik mesin dan dirgantara itu.

"Setelah analisis, baru kesimpulan, harus kita tuliskan semua. Baru faktor-faktor yang berkontribusi menyebabkan kecelakaan. Setelah itu, KNKT menulis rekomendasi keselamatan, usul apa saja yang harus disampaikan ke pihak terkait," tambah Marjono.

Tidak ada komentar: