VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Taufiq Kiemas, menyatakan, Pancasila harus disosialisasikan secara
terus-menerus kepada seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila, lanjut dia, adalah konsep berbangsa dan bernegara yang
paling tepat untuk bangsa Indonesia. "Karena Pancasila tumbuh dari Bumi
Pertiwi, bukan dari teori," kata Kiemas pada acara Sosialisasi
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, yang diselenggarakan
DPP Partai Golkar, di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2011.
Karena
itulah, kata Kiemas, Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh
hingga sekarang. "Kalau [Pancasila] ada teorinya, pasti kita sudah
terpecah-belah dan tercerai-berai, karena pasti akan ada antitesanya,"
katanya.
Pancasila, jelas Kiemas, juga bukan hasil meniru konsep
berbangsa dan bernegara dari negara lain. Pancasila, yang disarikan dari
nilai-nilai luhur budaya Indonesia oleh Bung Karno, tetap lestari dan
tidak pernah ada konsep tandingannya yang dianggap cocok untuk bangsa
Indonesia hingga sekarang.
Meski demikian, lanjutnya, Pancasila
tentu tidak dapat didiamkan. Karena kalau begitu, Pancasila akan
dilupakan atau bahkan dianggap tidak ada arti dan maknanya bagi bangsa
Indonesia.
Pancasila harus disosialisasikan terus-menerus dan
menyeluruh, sehingga seluruh lapisan masyarakat mampu memahami dan
menghayatinya dengan baik.
Suami mantan Presiden RI Megawati
Sukarnoputri itu mengaku sempat mencibir tindakan penguasa Orde Baru,
Soeharto, yang melakukan indoktrinasi Pancasila terhadap warga negara.
"Saya
dulu di jaman Pak Harto menganggap [sosialisasi] Pancasila itu sia-sia.
Tapi, sekarang saya memahami bahwa itu adalah cara yang paling ampuh
untuk tetap mempertahankan dan melestarikan Pancasila," ungkapnya.
Karena itu, ia menyambut baik prakarsa Partai Golkar untuk mengadakan kegiatan sosialisasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar