Fajar Pratama - detikNews
Jakarta
Bila di DPR masih jadi perdebatan, masyarakat menindak lanjuti
secara konkrit wacana donasi untuk pengadaan gedung kantor baru KPK.
Donatur pertama yang hari ini menyampaikan langsung donasinya bahkan
datang dari kelompok pedagang kaki lima.
Adalah Junaedi Sitorus
yang datang menyampaikan amanat dari para sejawatnya pada pedangang kaki
lima. Uang donasi yang disampaikan oleh pria beruban yang menjabat
sebagai Koordinator Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia (PPKLI) ini
nilainya Rp 1 juta.
"Kami menyumbang agar KPK dapat terus
berjuang bekerja keras membasmi korupsi dan jangan terhalang oleh ulah
tingkah DPR RI," ujar Junaedi kepada wartawan di Kantor KPK, Jl HR
Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/6/2012).
Donasi yang dalam bentuk
uang tunai dan dibungkusnya dalam amplop berwarna putih, diserahkannya
kepada Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. Tapi karena KPK belum
merumuskan teknis pengelolaan uang donasi masyarakat yang rencananya
akan ditangani badan independen, maka amplop tersebut Abdullah Hehamahua
serahkan kembali kepada Junaedi Sitorus.
"Saya kembalikan
amlopnya dan saya bilang akan saya kontak nanti kalau sudah ada
mekanisme soal sumbangan dari masyarakat itu," tutur Abdullah ketika
ditemui secara terpisah.
Seperti diberitakan, untuk menghindari
adanya konflik kepentingan, KPK tidak akan mengurusi sendiri sumbangan
untuk pembangunan gedung baru tersebut, melainkan akan menyerahkannya
pada lembaga independen. Sampai saat ini bagaimana struktur dan bentuk
lembaga independen itu, sedang akan dimatangkan.
"Untuk
menghindari berbagai persoalan seperti dari mana dana itu, jangan-jangan
dari pencucian uang, KPK akan melakukan verifikasi. Selain itu KPK
tidak akan mengelola langsung dana tersebut," ujar Wakil Ketua KPK
Bambang Widjojanto di kantornya Jl Rasuna Said, Jaksel, Senin
(25/6/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar