Jpnn
JAKARTA - Klaim Malaysia
terhadap tarian Tor Tor dan alat musik Gondang Sembilan langsung
mengundang reaksi keras dari sejumlah kalangan. Pengacara senior Juniver
Girsang pun tak mampu menyembunyikan amarahnya.
"Sebagai putra Batak, saya sangat tersinggung. Batak itu sangat
menjunjung tinggi Tor Tor. Saya tersinggung Tot Tor diklaim oleh pihak
yang bukan orang Batak," ujar Juniver Girsang kepada JPNN di Jakarta,
kemarin.
Dia pun mengingatkan Pemerintah Malaysia untuk segera bertobat, karena
sudah berulang kali mengklaim khasanah budaya milik Indonesia. Kali ini
yang diklaim Tor Tor dan alat musik Gondang Sembilan, yang sudah
jelas-jelas merupakan budaya Batak.
"Itu sudah milik kita, diturunkan turun-temurun dari nenek moyang kita.
Malaysia harus instropeksi diri agar punya status dan identitas. Main
klain-klain membuktikan Malaysia tak punya status dan identitas," ujar
Juniver dengan nada tinggi.
Juniver pun menegaskan, tarian Tor Tor sudah lebih dulu ada sebelum
Malaysia ada. "Tot Tor ini sudah ada, sudah lebih dulu ada sebelum
Malaysia ada," imbuhnya lagi.
Pemerintah RI diimbau berani bersikap tegas, mengingatkan Malaysia agar
tidak lagi main klaim milik Indonesia. "Malaysia perlu diingatkan,
jangan memicu chaos," sergah Juniver.
Jika Pemerintah Malaysia berani mendaftarkan Tor Tor dan Gondang
Sembilan ke lembaga internasional sebagai miliknya, Juniver mengaku siap
di garda terdepan untuk merebut kembali.
"Kalau dia mendaftar ke internasional sebagai haknya, saya terdepan dan
akan menggugat secara frontal Malaysia," tegasnya. Dia siap
mengkoordinir para pengacara asal Batak untuk melakukan perlawanan.
"Saya akan koordinir teman-teman yang punya harga diri dan menghormati budaya Batak," cetusnya.
Seperti diketahui, kantor berita Malaysia, Bernama, melansir berita
bahwa Menteri Rais berencana mendaftarkan Tarian Tor-tor dan alat musik
Gondang Sembilan
milik masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005.(sam/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar