Jakarta (ANTARA
News) - Kalangan pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum mengatakan
sosialisasi larangan BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas "terlalu
mepet". Mereka menganggap banyak petugas SPBU yang belum mengetahui
peraturan tersebut.
"Pemerintah terlalu mepet
sosialisasikannya ke kami, saya baru diundang kementerian ESDM dam BPH
Migas kemarin mengenai ini," kata Asisten Manager pengelola SPBU Jalan
Pemuda Rawamangun. R Sitorus, Jumat (1/6).
Ia mengatakan baru
sempat memberi tahu para pengawas."Saya sudah bilang sama pengawas, biar
mereka yang meneruskan ke petugas SPBU. Setelah ini saya juga akan
mensosialisasikan ke SPBU saya yang lain di Jakarta Barat," kata dia.
Ia menjelaskan, kendaraan plat merah mulai 1 Juni tidak boleh menggunakan premium.
"Selain
itu plat hitam dengan stiker tertentu juga tidak boleh menggunakan
premium, namun plat merah menggunakan solar masih bisa. Kalau ada
pelanggan plat merah yang ngotot gunakan premium kami tolak, akan kita
catat namanya," kata dia.
Dia mengharapkan pemerintah terus
melakukan sosialisasi terutama kepada intansi."Supaya pihak yang
dilarang menggunakan premium juga tahu. Kalau sekarang belum begitu
ketat, karena sosialisasi kan butuh proses juga," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar