TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Tertangkapnya
eks Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini menguatkan fakta bahwa SKK Migas
merupakan kandang mafia migas. Rudi yang notabene adalah Guru
Besar/akademisi yang dikenal bersih pun bisa tersangkut korupsi.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Rakyat Menggugat dalam rilis
yang diterima Tribun, Senin (19/8/2013) menjelaskan, masalah ini bukan
persoalan karakter individu, namun karakter sistem di SKK Migas yang
memang menjadi ladang basah pencurian keuangan negara.Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pembubaran BP Migas waktu itu sudah tepat. Namun pemerintah justru mengingkari ketetapan konstitusional tersebut dengan membuat anak kembar BP Migas yang bernama SKK Migas. Dan terbukti, walaupun terdapat komite pengawas tetap saja rakyat kecolongan. Korupsi masih meraja di SKK Migas.
Dijelaskan dalam rilis tersebut, masih banyak fakta yang bisa diungkap disini. Penunjukkan wakil kepala SKK Migas Johanes Widjonarko menjadi Kepala SKK Migas yang baru tidak akan menyelesaikan masalah. Ibarat pepatah " Dari Mulut Harimau Pindah Ke Mulut Buaya".
Justru, yang harus dilakukan adalah membubarkan SKK Migas karena lembaga ini jelas tidak sesuai dengan amanah Mahkamah Konstitusi dan lebih banyak mudaratnya.
Rencananya, hari ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Rakyat yang terdiri dari Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi, Studi Demokrasi Rakyat, Pandawa 5 Nusantara dan HMI Jakarta Raya akan melakukan aksi Kencing bersama. Aksi rencananya dilakukan pukul 11.00 WIB di Kantor Kementerian ESDM dan KPK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar