Feby Dwi Sutianto - detikNews
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku
pemerintahannya membutuhkan banyak dukungan membangun Indonesia. Apalagi
menjelang akhir masa jabatannya. Namun ia menilai ada pihak-pihak yang
ingin mengganggu kinerja pemerintahannya.
Hal ini diutarakan SBY saat berbuka puasa bersama di Kementerian Perindustrian Jln Gatot Subroto Jakarta, Sabtu (3/8/2013).
"Kalau
nggak bisa bantu saya sebagai presiden jangan ganggu. Kalau diganggu
makin nggak bisa dilaksanakan," ucap SBY di depan tamu undangan yang
hadir.
Pada kesempatan itu, di depan pengusaha nasional, pelaku
industri, direksi BUMN dan jajaran menteri yang hadir dalam acara buka
puasa ini, SBY menjelaskan tentang pemilihan umum di 2014. Ia mengaku
siap mendukung presiden terpilih di 2014. Ia pun berharap presiden baru
Indonesia nantinya tidak memberi janji yang berlebihan kepada rakyat
saat masa kampanye.
"Contoh ada calon presiden, pidato terbuka di
puluhan ribu massa. 'Saya jadi presiden pertumbuhan ekonomi akan 2
digit dan saya bikin 10 %, nilai tukar saya kembalikan Rp 7.000 - 8.000,
pengangguran sampai 0, kekayaan diambil negara, nggak ada impor,
korupsi nggak ada, semua infrastruktur dibangun serempak, tanah-tanah
akan dibagi-bagi ke rakyat sesuai land reforn, kita nyatakan perang
kepada negara yang nggak baik' Pasti masyarakat akan tepuk tangan selama
1 jam. Mungkin calon itu dipilih atau nggak," paparnya memberi
perumpamaan.
Diakuinya banyak hal yang telah dicapai di sisa
bahkan hingga akhir pemerintahannya. Namun ada juga pekerjaan rumah yang
belum selesai.
Hal ini juga terjadi seperti pada presiden
periode sebelumnya. SBY pun meminta presiden terpilih nantinya di 2014
mampu menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas.
"Masih banyak
yang kita capai, tidak sedikit juga yang belum kita capai. Presiden
mendatang akan membenahi yang belum tercapai," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar