Pewarta: Mansyur
Lebak (ANTARA News)
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lebak, Banten, mendukung Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) memberantas para pelaku korupsi guna
mewujudkan rasa keadilan.
"Kita terus memberikan semangat terhadap KPK yang berani
memberantas pelaku korupsi karena menyengsarakan rakyat banyak, juga
mengalami kerugian uang negara," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Lebak KH
Baijuri di Rangkasbitung, Minggu.
Menurut dia, MUI meminta KPK memberantas korupsi hingga ke
akar-akarnya dan bisa memberikan efek jera kepada mereka agar tidak
melakukan perbuatan yang melanggar hukum itu.
MUI Lebak menilai
kinerja KPK relatif baik dengan tidak pandang bulu, siapa pun pelakunya,
termasuk menteri, kepala daerah hingga dinas/SKPD.
MUI Lebak
juga menilai korupsi adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran
agama dan hukum negara, oleh karena itu lembaga alim ulama ini berharap
KPK berani menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi.
"Kami berharap komitmen KPK untuk memberantas korupsi di Tanah Air benar-benar dilaksanakan secara maksimal," katanya.
Ia mengatakan, MUI mendukung penegakan hukum terhadap Gubernur
Banten Ratu Atut Chosiyah yang belum lama ini ditahan KPK. Namun MUI
meminta KPK harus adil dan mengutamakan asas praduga tidak bersalah.
"Kami setuju jika Atut dilakukan pemeriksaan tentang penyelewangan
anggaran, namun jangan dikaitkan dengan politik," katanya.
Ia menyatakan apabila penegakan hukum bermuatan politik menghadapi
2014 sebaiknya ditunda terlebih dahulu karena bisa menimbulkan konflik
di masyarakat, terlebih saat ini persaingan politik cukup kuat dan
saling menjatuhkanya.
"Kami minta KPK jangan ada intervensi dari pihak manapun dalam
penegakan hukum bagi pelaku korupsi," katanya seraya menyebutkan,
pengusutan pelaku-pelaku korupsi yang saat ini ditangani KPK sangat baik
dan profesional.
Dia menilai korupsi timbul karena pelakunya
tidak memiliki moral dengan hanya memikirkan kehidupan pribadi untuk
memenuhi kesenangan dan gaya hidup berlebihan, selain sudah tidak
memiliki jiwa kesetiakawanan.
"Kami sangat prihatin melihat tayangan televisi pelaku-pelaku
korupsi tertawa dan tersenyum serta melambaikan tangan tanpa malu-malu
lagi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar