Pewarta: Agus Salim
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Jokowi akan mengundang Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membahas penanganan dan
pencegahan banjir yang terjadi di Jakarta, Senin, termasuk di Istana
Kepresidenan.
"Tadi saya memang di-sms Pak Gubernur bahwa Istana banjir, tapi saya
belum bicara secara detil mungkin besok saya undang Pak Gubernur," kata
Jokowi kepada wartawan begitu mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma
Jakarta, Selasa dinihari, setelah kunjungan keluar negeri.
Menurut Presiden, banjir di Jakarta akan banyak terkurangi jika
terowongan Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) selesai dibangun.
"Selain itu, tahun ini juga sesuai yang saya sampaikan, akan dimulai
pembangunan dan pembebasan tanah untuk waduk yang di Ciawi Bogor,"
katanya.
Ia menyebutkan pembangunan waduk itu tidak mungkin selesai dalam waktu singkat.
"Sudah berpuluh-puluh tahun masalah banjir belum bisa diselesikan,
tapi kita akan akan memperkuat dengan cara-cara itu. Nanti saya akan
melihat progres pembangunan waduk di Ciawi dan akan melihat juga kapan
selesainy pembangunan terowongan dari Ciliwung ke BKT," katanya.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga menjelaskan penandatangan nota kesepahaman terkait industri otomotif Malaysia Proton.
"Kita saat itu diundang untuk datang ke Proton dan yang hadir di
sana adalah chairmannya DR Mahathir Mohammad yang mengundang secara
khusus dan hadir juga PM Malaysia Najib Razak, jadi saya pada posisi
diundang datang," katanya.
Menurut dia, penandatanganan nota kesepahaman itu adalah business to business dan juga masih dalam tahapan sangat awal.
Menurut Presiden, kalau bicara mobil nasional, dirinya akan bicara
Esemka. "Yang jelas kalau mobil nasional itu brand dan principalnya
harus di Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden juga menjelaskan hasil kunjungan kenegaraan ke Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.
"Dengan Brunei Darussalam tidak banyak hal yang bisa kit asepakati
karena kita tidak banyak masalah dengan Brunei. Brunei stabil dan baik,
kondisi buruh migran baik dan kita mengundang banyak lagi investor ke
Indonesia," katanya.
Sementara dengan Filipina disepakati percepatan pembahasan mengenai
batas landas kontinen. "Kemudian telah ditandatangani kerja sama terkait
pemberantasan narkotika dan bahan berbahaya, kerja sama bidang
pendidikan dan terkait pertahanan," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar