New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lagi pada Senin
(Selasa pagi WIB), dengan minyak mentah Brent jatuh sekitar lima persen,
setelah data baru menunjukkan manufaktur Tiongkok dan AS melemah.
Selain itu ada pula kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global.
Menurut
AFP, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman September anjlok 4,1 persen atau 1,95 dolar AS
menjadi ditutup pada 45,17 dolar AS per barel di New York Mercantile
Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September berakhir
pada 49,52 dolar AS per barel, jatuh 2,69 dolar AS atau 5,2 persen dari
penutupan Jumat lalu di Intercontinental Exchange London.
Sebelumnya
pada Jumat, harga minyak dunia juga turun lebih dari dua persen setelah
OPEC mengatakan tidak akan memangkas produksinya dalam menghadapi
penuruanan harga.
Data manufaktur baru di Amerika Serikat dan Tiongkok, dua ekonomi
dan konsumen energi terbesar dunia, mempersuram prospek permintaan
minyak.
Di sisi penawaran, ada kekhawatiran mengenai kemungkinan
banjir pasokan global. Hal ini terkait komentar Menteri Perminyakan
Iran, Bijan Zanganeh, tentang peningkatan ekspor minyak Iran setelah
sanksi-sanksi dicabut sebagai bagian dari kesepakatan negara itu dengan
enam negara besar untuk membatasi program nuklirnya.
"Ia percaya bahwa mereka akan naik 500.000 barel per hari hanya
seminggu setelah sanksi-sanksi dicabut, dan meningkat satu juta barel
setelah hanya satu bulan," kata analis Commerzbank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar