VIVA.co.id - Kedua mata
Kliwon (93) dan isterinya Yasmi (73) mendadak berkaca-kaca saat puluhan
orang datang menyambangi rumahnya di Dusun Kupang Dukuh RT 04/ RW 02
Kelurahan Kupang, Ambarawa, Kabupaten Semarang. Rumah reyot dan kecil
itu jadi saksi bisu betapa kehidupan miskin harus dialami sang pejuang.
Ya, Kliwon adalah seorang veteran perang yang bertugas di angkatan
laut pada tahun 1940 dan pensiun pada 1981. Hingga kini, hidupnya sangat
menyedihkan. Sedangkan istrinya hanya seorang pengumpul barang bekas di
perumahan. Ini cerminan suram menjelang perayaan HUT RI.
Gubuk
milik Kliwon dan Yasmi memang terlihat sangat sederhana, bahkan tidak
layak. Selain atap dan dinding kayu yang sudah lapuk, setiap detail
ruangan pun terkesan sempit dan kotor. Kamar tidur, dapur serta kamar
mandi bahkan bercampur dengan barang-barang rongsokan.
"Ya gimana
lagi Pak, gaji veteran tidak cukup untuk buat rumah, " kata Kliwon saat
menunjukkan satu persatu ruangan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo,
Kamis 13 Agustus 2015 petang.
Selama beberapa menit Kliwon
menjelaskan detail ruangan yang dihuninya bersama sang istri. Ganjar
bahkan melihat langsung dapur milik mereka yang menyatu dengan kandang
kambing di sisi belakang rumah. Untuk mandi, Kliwon mengaku harus
menimba air dari sumur milik tetangganya.
Rupanya, perayaan HUT RI ke-70 menjadi
berkah tersendiri bagi pasangan yang menikah pada tahun 1993 itu. Berkah
itu adalah sebuah pembangunan rumah baru yang akan menggantikan gubuk
reyotnya yang dihuni selama puluhan tahun silam.
Rumah baru itu
berkat bantuan dari hasil saweran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,
pejabat Pemprov Jateng serta Pemerintah Kabupaten Semarang memperingati
ulang tahun kemerdekaan.
Kliwon dan isterinya tak kuasa menahan
haru saat Gubernur Ganjar dan Bupati Semarang Mundjirin datang ke gubuk
mereka. Terlebih saat kedua pemimpin itu mengawali pembongkaran gubuk
Kliwon untuk pertama kalinya.
"Pak Kliwon dan Mbah Yasmi, semoga
rumah yang akan kita bangun nanti menjadi berkah buat keluarga ya, "
kata Ganjar mengawali pembongkaran rumah veteran perang itu.
Mendengar
ungkapan Ganjar, kedua pasangan itu hanya bisa meneteskan air mata dan
berkali ulang mengucapkan rasa syukur. Sejumlah pejabat pemerintah pun
seketika hening melihat pemandangan gubuk reyot Kliwon dan isterinya
saat hendak dibongkar.
"Saya ucapkan terimakasih atas bantuan
Bapak Gubernur telah memperhatikan nasib para veteran seperti kami,"
ucap veteran yang mengaku pernah mengusir penjajah di Solo dan Klaten
itu.
Rumah Kliwon menjadi satu dari 40 rumah yang rencananya akan
dibangun ulang dari hasil saweran. Pembangunan rumah itu bertujuan
untuk menghormati para pejuang veteran yang masih menghuni rumah tak
layak.
"Selain dana saweran kita, ada sumbangan dari BUMN juga. Jadi kita
sama-sama berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk pejuang kita," kata
Ganjar.
Menurut Ganjar, banyak sekali veteran perang yang
membutuhkan perhatian. Sumbangan pejabat Pemprov hanya berhasil membantu
sedikit diantaranya saja. "Selain rumah, ada yang kurang dari sisi
kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari. Banyak sekali," ujarnya.
Membantu
veteran perang, lanjut Ganjar, baru dilakukan kali ini. Sebelumnya
perayaan kemerdekaan diisi dengan lomba dan selamatan saja. "Tapi kali
ini kami ingin yang riil. Ini idenya cuma tiga hari, iuran terkumpul
lalu kita cari rumah," jelasnya.
Selama pembangunan berlangsung,
Kliwon dan istrinya untuk sementara akan menginap di penginapan milik
Pemprov Jateng di Semarang. Kedua orang tua itu terlihat langsung
memasuki mobil sambil menenteng sebuah tas berisi pakaian secukupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar