Pewarta: Edy M Yakub
Surabaya (ANTARA News) - Tim mobil bertenaga surya "Widya Wahana V" dari
ITS Surabaya menargetkan juara pada kompetisi internasional "World
Solar Challenge (WSC) 2015" di Australia, 17-25 Oktober.
"Sayang sekali, mobil surya WW-V batal diluncurkan sekarang (12/8),
karena ada kerusakan arm, tapi kami optimistis bisa juara di
Australia," kata manajer Solar Car Racing Team ITS, Aufar Nugraha, di
kampus setempat, Rabu.
Didampingi Humas "Solar Car Racing Team ITS" Dian Aprilia, ia
menjelaskan pengalaman dalam ajang yang sama pada tahun 2013 memberi
pelajaran berharga pada tim ITS yang pertama kali mengikuti ajang dua
tahunan itu.
"Dari pengalaman pertama, mobil surya kami yang hanya mampu
menempuh 748 kilometer dari 3.000 kilometer yang menjadi jarak lomba
sesuai peraturan, maka kami melakukan evaluasi," katanya.
Selain itu, katanya, pengalaman pertama itu juga membuat tim ITS
sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang mobil surya itu menjadi
tahu kelebihan dan kelemahan tim yang berlomba dalam ajang itu.
"Karena itu, kami melakukan persiapan serius untuk WSC-2015, bahkan
19 anggota tim yang terlibat membuat TA (tugas akhir) terkait semua
komponen dalam WW-V itu, seperti motor, micro controller, body, dan
sebagainya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis akan mampu menjadi juara dalam
kompetisi, meski pihaknya melihat tim dari Jepang dan Belanda sebagai
pesaing yang tidak bisa dianggap ringan.
"Untuk mencapai finish diperlukan kecepatan kurang lebih 100 km per
jam dalam jarak 3.000 kilometer, tapi WW-V sudah mampu mencapai
kecepatan 150 km per jam. Insya-Allah, WW-V akan bisa menyelesaikan
jarak lomba itu," katanya.
Terkait bagian "arm" WW-V yang tidak berfungsi saat peluncuran, ia
menyatakan hal itu bukan masalah yang fatal, karena rencana Tour de Java
Bali untuk uji coba WW-V akan tetap dilaksanakan pada 17 Agustus 2015.
Ia memastikan WW-V dapat melakukan uji coba dari Jakarta ke Bali
pada 17-19 Agustus 2015 dengan singgah di Semarang dan Banyuwangi.
"Peluncuran akan ditunda hingga 19 Agustus 2015 saat WW-V kembali ke
Surabaya," katanya.
Dalam "Tour de Java-Bali" itu, WW-V akan menempuh jarak 1.200
kilometer. "Kami menggunakan 100 persen tenaga surya dalam perjalanan
sejak pagi hingga maghrib selama empat hari itu (17-19 Agustus),"
katanya.
"World Solar Challenge" merupakan perlombaan mobil surya tingkat
internasional, yaitu perjalanan sejauh 3.000 km dari Darwin (Australia
Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).
Tantangan dari WSC 2015 adalah bagaimana me-"manage" tenaga surya
pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu
maksimal enam hari dengan jam race (jalannya mobil) yang di tentukan,
yaitu hanya 9 jam (08.00 - 17.00 waktu setempat) per hari.
Tantangan lain adalah suhu Australia yang cukup ekstrem, yaitu
berkisar antara 20 - 30 derajat celcius; tempat pemberhentian (pit stop)
yang tidak menentu; keadaan jalanan yang penuh dengan "road train"; dan
sebagainya.
"Kami akan menjadikan kompetisi di Australia sebagai ajang
pembuktian bahwa mahasiswa ITS mampu bersaing dengan tim-tim dari
beberapa perguruan tinggi di dunia seperti Tokai University, Michigan
University, Stamford University, MIT, Cambridge University," katanya.
Secara terpisah, Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Bambang Pramujati,
menambahkan kompetisi di Australia itu akan banyak bermanfaat bagi
mahasiswa, baik secara teknis maupun "soft skill" seperti kerja sama
tim, perencanaan, membagi waktu, pendelegasian tugas, dan sebagainya.
"Untuk tujuan komersial mungkin masih jauh, karena di negara-negara
maju juga masih tergolong mahal. Yang penting, ITS sudah menguasai
teknologi mobil surya dan mobil listrik, sehingga pada saatnya mobil
semacam itu trend dunia, maka bangsa kita tidak akan ketinggalan,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar