Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan para pejabat pemerintah harus menjadi teladan bagi masyarakat dalam gerakan penghematan listrik yang mulai diberlakukan di lingkungan kementerian lembaga.

"Pejabat pemerintah harus memberikan contoh. Karena kalau tidak, orang tidak merasa, dia pikir tetap murah saja membayar listrik," ujarnya di Jakarta, Selasa malam.

Untuk itu, Menkeu meminta penghematan listrik dapat dilakukan secara nasional dan dilakukan mulai dari para pegawai negeri dalam lingkungan instansi dinas hingga tingkat pejabat eselon I.

"Kementrian dan lembaga harus memberikan contoh. Jadi kami sudah bicarakan dengan seluruh eselon I, minta untuk tidak ditunda lagi kegiatan penghematan listrik dari instansi dinas sampai pribadi pejabatnya," katanya.

Menkeu mengatakan gerakan penghematan tersebut harus dilakukan karena penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum bisa dilakukan padahal anggaran subsidi pemerintah sangat terbatas.

"Kita mesti sikapi dengan melakukan penghematan. Pengeluaran-pengeluaran yang bisa kita tunda, kita tunda selama itu tidak prioritas. Kita juga menguatkan kebijakan untuk menahan penggunaan BBM segala macam di lingkungan pemerintah," katanya.

Menurut Menkeu, program penghematan ini akan sedikit meringankan anggaran belanja pemerintah yang makin terbebani dengan penambahan beban subsidi karena konsumsi BBM bersubsidi diprediksi melebihi kuota 40 juta kiloliter pada tahun ini.

"Program penghematan ini memang tidak sebesar dampak dari harga BBM yang tidak naik, tapi paling tidak kita membantu dan secara nasional turut menyikapi," ujarnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan gerakan penghematan harus dilakukan tapi bukan berarti membuat para pegawai menjadi malas dan tidak produktif dalam melakukan pekerjaannya.

"Yang dimaksud penghematan, bukan berarti penghematan kemudian kita tidak usah bekerja, tidak begitu. Yang betul-betul bekerja, memerlukan lembur silahkan, tetapi bagi yang sudah selesai dimatikan (lampu dan AC)," katanya.

Menurut dia pola penghematan listrik yang dilakukan pemerintah telah berhasil dilakukan pada 2008 dan 2010, dan berhasil menghasilkan penghematan hingga 20 persen. (ANT)