Padang (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim mengatakan, pemerintah memberlakukan sama perolehan beasiswa untuk dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) ke luar negeri.

"Sekarang dosen Perguruan Tinggi Negeri dan swasta punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan program beasiswa S2 dan S3 ke luar negeri," kata Muslim Kasim di Padang, Minggu.

Ia menjelaskan, sepanjang dosen sudah punya tanda atau bukti diterima pada suatu perguruan tinggi di luar negeri, sudah dapat mengusulkan beasiswa ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemerintah akan menanggung semua biaya kuliah dan biaya hidup selama menjalankan pendidikan pada perguruan tinggi yang diinginkan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Wamendikbud menantang dosen Akademi Kebidanan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang, untuk meraih beasiswa tersebut.

"Suatu kebanggan apabila ada dosen Akbid dan Stikes yang melanjutkan sekolah dengan beasiswa yang telah disediakan pemerintah tersebut. Jika tidak, tentu hanya gedung baru yang dapat dibanggakan," ujarnya.

Menurut Musliar, perguruan tinggi tak akan bisa menciptakan lulusan yang berkualitas, jika tidak didukung oleh dosen yang bagus.

Sebab, sarana prasana tidak menjamin proses belajar mengajar berjalan dengan baik tanpa didukung dengan kompetensi tenaga pengajarnya.

"Supaya bisa meraih beasiswa ke luar negeri, tentu kemampuan penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris sangat diperlukan," ujarnya.

Sebab, program beasiswa untuk dosen yang disediakan pemerintah untuk 1.000 orang/tahun sejak dua tahun terakhir, tapi tidak terisi semuanya.

Kondisi itu, katanya, tak terlepas dari penguasaan bahasa asing para dosen baik di PTN maupun PTS masih kurang sehingga peluang yang ada tak dimanfaatkan.
(KR-SA/Z002)