BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 16 September 2014

Ketua Komisi XI: BPK Mesti Objektif Periksa Keuangan Negara

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi XI Olly Dondokambey mengatakan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke depan bisa bersikap objektif memeriksa keuangan.
"BPK menjadi tolak ukur dari proses pemberantasan korupsi. Dengan audit yang objektif, penggunaan keuangan negara menjadi efisien," ucap Olly usai memimpin rapat pemilihan lima anggota BPK baru, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014) malam.
Menurutnya, tugas BPK ke depan cukup berat. Karena harus mengaudit penggunaan dana desa yang akan digelontorkan mulai 2015. "Sistem audit yang baik juga dibutuhkan untuk memeriksa keuangan 73 ribu desa di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Kelima Anggota BPK yang terpilih itu yakni Anggota BPK periode 2009-2014 Moermahadi Soerja Djanegara (32 suara), Wakil Ketua Komisi XI Fraksi Partai Golkar Harry Azhar Azis (31 suara), Ketua BPK periode April- Oktober 2014 Rizal Djalil (30 suara), Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi (30 Suara), dan Auditor BPKP Eddy Mulyadi Soepardi memperoleh (31 Suara).
Pemilihan kelima Anggota BPK itu, sempat dilakukan dua putaran. Pasalnya, perolehan suara antara Eddy Mulyadi Soepardi dan Nur Yasin harus dilakukan suara ulang, karena keduanya memperoleh 23 suara.
Sebanyak 63 orang calon anggota BPK RI telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Awalnya, mereka melakukan uji kepatutan dan kelayakan di DPD. Dari 63 orang, sebanyak 25 orang dinyatakan lolos. Mereka lalu melakukan uji kepatutan sejak pekan lalu di Komisi XI DPR RI.

Tidak ada komentar: