BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 25 September 2014

Toleransi di AS, Gereja Beralih Jadi Masjid untuk Warga Indonesia

Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden SBY akan meresmikan masjid yang diperuntukkan bagi warga Indonesia di Washington DC dan sekitarnya. Bagaimana asal usul masjid tersebut? Ternyata bangunan tersebut semula adalah gereja yang dialih rupa menjadi masjid.

“Sejak semula izin bangunan itu adalah sebagai house of worship (rumah ibadah). Tadinya bangunan itu adalah sebuah gereja, kemudian kita membelinya. Akuisisi dilakukan tanggal 12 Juni 2014 lalu. Karena memang untuk rumah ibadah, peralilhan dari gereja ke masjid tidak dipermasalahkan oleh pemerintah setempat,” kata Presiden Indonesian Muslim Association in America (IMAAM), Arif Mustofa, kepada detikcom, Rabu (24/9/2014).

Masjid itu terletak di pinggir jalan Georgia Avenue, Silver Spring. Secara administratif, wilayah tersebut masuk ke dalam wilayah negara bagian Maryland, namun letaknya berdekatan dengan perbatasan Washington DC. Selain akses yang mudah dan berdekatan dengan stasiun kereta, lokasinya juga strategis karena jauh dari masjid yang lain.

Bangunan masjid berukuran 11.300 kaki persegi itu dapat menampung sekitar 600 orang serta dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir yang cukup luas. Di halamannya tertanam rumput dan tanaman yang tertata rapi sehingga menampilkan kesan asri. Pepohonan di sekelilingnya juga membuatnya terlihat rindang.

Pembelian masjid itu dimungkinkan berkat bantuan Pemerintah Indonesia yang bersedia menyumbangkan dana sebesar 3 juta dolar AS. Meski milik warga Indonesia, namun masjid tersebut terbuka untuk muslim dari semua negara.

“Meski ini masjid milik warga Indonesia, tapi pintunya terbuka untuk semua muslim di lingkungan sekitar dan tidak hanya terbatas pada orang indonesia. Penduduk sekitar memberikan respons positif dengan adanya masjid ini. Mereka bilang ini pertama kalinya ada pemerintah yang bersedia mendirikan masjid di negara ini,” tutur Arif.

Masjid tersebut sudah mulai aktif dipakai sejak bulan Ramadan lalu. Saat itu setiap hari diadakan buka puasa dan salat tarawih bersama. Warga bergantian menyumbang untuk menyediakan takjil. Setelah Ramadan usai, masjid tersebut digunakan untuk sembahyang sehari-hari, terutama salat Jumat.

Tidak ada komentar: