BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 13 Januari 2015

Menteri Puan Maharani: Pemerintah Sipakan Layanan Kesehatan Hingga ke Desa

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi
RMOL. Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan layanan kesehatan hingga desa. Pemerintah juga akan meningkatkan sumber daya manusia di sektor kesehatan baik secara kuantitas dan kualitas.

"Saat ini, pemerintah memikirkan bagaimana pelayanan kesehatan ditingkatkan terlebih dahulu," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, saat memantu pelayanan kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Senin malam (12/1).

Puan mengatakan, pemerintah meluncurkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) agar seluruh lapisan masyarakat terutama yang tidak mampu dapat menikmati layanan kesehatan.

"Negara harus hadir bersama rakyat salah satunya melalui BPJS. Kebijakan pemerintah didukung harus semua pihak. Kalau ada kendala harus dicarikan solusinya. Semua ini membutuhkan gotong royong," ujar Puan.

Puan menegaskan, pemerintah memiliki cita-cita pelayanan kesehatan bisa hadir di kantong-kantong masyarakat seperti di pedesaan. Anggaran untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat, lanjut Puan, telah diajukan pemerintah dalam APBNP 2015.

Menurut Puan, layanan kesehatan masyarakat sangat penting untuk ditingkatkan agar program-program pemerintah di antaranya seperti Kartu Indonesia Sehat bisa dirasakan seluruh masyarakat hingga di tingkat desa.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin, Ayi Djembarsari mengatakan, layanan kesehatan memang perlu ditingkatkan agar pelayanan terhadap masyarakat bisa maksimal. Sejauh ini, pemberi layanan kesehatan kelimpungan menghadapi membludaknya jumlah pasien.

Sejak pemerintah mencanangkan program kesehatan, kata Ayi, jumlah pasien BPJS meningkat setiap tahunnya. RS Hasan Sadikin pun menerima ribuan pasien BPJS setiap bulannya. Namun jumlah ruang rawat inap yang dimiliki RS Hasan Sadikin hanya sedikit.

"RS Hasan Sadikin memiliki 996 tempat tidur, 20 pelayanan spesialistik, 133 pelayanan medik sub-spesialistik. 90 persen kamar untuk pasien kelas III. Sebanyak 17.870 pasien merupakan pasien Non-PBI dan 4.839 orang merupakan pasien PBI," ujar Ayi.

Sejauh ini, kata Ayi, 80 persen pasien yang diterima RS Hasan Sadikin adalah peserta BPJS. Kebanyakan pasien BPJS yang diterima RS Hasan Sadikin, kata Ayi, mengidap penyakit ganas seperti kanker. Oleh karena itu, lanjut Ayi, dirinya berharap perhatian terhadap layanan kesehatan bagi pasien ganas bisa lebih besar dari sebelumnya. [mel]

Tidak ada komentar: